Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Cara Mengenali Pelaku Crosshijaber dengan Cepat

15 Oktober 2019   08:41 Diperbarui: 15 Oktober 2019   18:01 6668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi crosshijaber (bukan pelaku). | Sumber foto: unsplash.com/@eghrar

Fenomena crosshijaber menjadi perbincangan panas, terutama di kalangan wanita muslim. Bagaimana tidak, di balik gamis dan cadar yang menutupi tubuhnya, mereka ternyata lelaki dewasa.

Tentu saja, dengan busana tertutup yang hanya menampakkan bagian mata saja, pelaku crosshijaber bisa bebas berkumpul dengan para wanita muslimah. Yang mengerikan, mereka juga bisa keluar masuk toilet khusus wanita, atau ikut shalat di bagian shaf wanita.

Awal mula viralnya fenomena crosshijaber

Viralnya fenomena crosshijaber ini bermula ketika akun twitter @infinityslut mengunggah cuitan tentang fenomena tersebut. Dalam cuitannya, @infinityslut mengunggah tangkapan layar dari akun instagram @cross.hijaber. Hingga saat ini, sudah 27 ribu pengguna media sosial memperbincangkannya.

Dari profilnya, akun yang berlokasi di Surabaya ini dibuat untuk komunitas crosshijaber dan mewadahi penghobi crosdresser khusus busana muslimah atau crosshijaber. Pengikutnya sudah mencapai angka seribuan.

Selain tangkapan layar tersebut, @infinityslut juga menampilkan tangkapan layar tagar #crosshijaber. Di balik tagar tersebut, ada lebih dari 100 postingan di Instagram yang menampilkan foto-foto pelaku crosshijaber. Sebagian ada yang memakai cadar, namun tak sedikit pula yang berani menampakkan wajahnya.

Fenomena ini pun bertambah viral ketika akun instagram @sheila_aidi mengunggah tangkapan layar Instastory seorang pelaku croshijaber. 

Dalam unggahannya, pelaku tersebut menjawab pertanyaan mengapa ia berani keluar dengan dandanan khas perempuan muslim, bahkan masuk masjid dan menempati area muslimah. Menurutnya, ini adalah bagian dari hobinya sebagai cder atau crosdresser.


Namun, saat ini akun Instagram @cross.hijaber sudah dihapus. Beberapa akun media sosial pelaku croshijaber lain yang sempat terdeteksi juga sudah dikunci atau tampil tanpa foto profil.

Fatwa Haram MUI bagi pelaku crosshijaber

Crosshijaber sendiri merupakan bagian dari crossdressing, yaitu perilaku seseorang yang suka mengenakan pakaian khas lawan jenisnya, lengkap dengan dandanannya. Pria memakai busana wanita dan sebaliknya. 

Tak hanya itu, pelaku crossdressing kerap menirukan tingkah laku lawan jenisnya. Bedanya, crosshijaber adalah perilaku menyimpang di mana seorang pria mengenakan busana muslimah.

Fenomena ini tentu saja sangat meresahkan kaum wanita, khususnya muslimah. PBNU, Muhammadiyah, dan MUI kompak menyoroti hal ini. MUI dan PBNU menyebut crosshijaber adalah penyimpangan dan di luar ajaran Islam. Bahkan MUI memfatwakan perilaku ini adalah haram.

Sementara Muhammadiyah mendesak aparat berwenang menyelidiki motif dibalik merebaknya fenomena crosshijaber. Menurut sekretaris PP Muhammadiyah Abdul Mut'i, pelaku crosshijaber sudah meresahkan masyarakat, khususnya para muslimah.

Crosshijaber muncul karena masyarakat permisif pada LGBT

Munculnya fenomena crosshijaber tak lepas dari permisifnya masyarakat terhadap perilaku menyimpang LGBT. Pelaku LGBT tidak hanya memuaskan hasrat seksual mereka yang berbeda orientasinya itu, namun juga dalam keseharian cenderung berperilaku sesuai gender yang mereka hasratkan.

Dalam perjalanan ke Bali beberapa waktu lalu, saya sempat satu bus dengan seorang LGBT. Dari awal, saya sebenarnya sudah curiga dia LGBT karena tindak-tanduknya sedikit kemayu.

Setelah basa-basi perkenalan, pria yang saya taksir usianya masih 20-an tahun ini akhirnya dengan terus terang mengaku dia adalah gay. Mungkin karena dia melihat gelagat kecurigaan saya.

Dari pengakuannya, dia menceritakan banyak komunitas LGBT di Kota Malang. Mereka sekarang sudah berani tampil terbuka karena masyarakat sendiri cenderung sudah menganggap biasa atau permisif terhadap perilaku menyimpang mereka. 

Akibatnya, banyak pelaku LGBT yang dengan terang-terangan berani tampil crossdressing saat berada di luar rumah.

Seperti ketika ada event Malang Flower Carnival pada bulan September 2018 lalu. Panitia mengundang komunitas waria/transgender untuk ikut serta. 

Mirisnya, peserta dari kalangan transgender ini menampilkan busana yang tak patut dipertontonkan di depan umum, apalagi banyak penonton anak-anak.

Saya melihat masyarakat yang menonton event tersebut malah menyoraki seolah memberi semangat. Beberapa fotografer baik itu dari media atau blogger antusias memotret mereka, entah dengan motif apa.

Cara Mengenali Pelaku Crosshijaber dengan cepat

Mengenali pelaku crossdressing lebih mudah daripada mengenali pelaku crosshijaber. Meskipun sudah berdandan menyerupai wanita, secantik apapun penampilannya tetap ada ciri-ciri maskulinnya.

Yang paling mudah ditandai adalah ada atau tidaknya jakun/tembolok. Ini adalah ciri fisik lelaki yang paling menonjol dan mudah terlihat.

Selain itu, pelaku crossdressing juga bisa dikenali lewat suaranya. Meskipun dia sudah berusaha melebutkan suaranya, tetap ada kesan berat atau suara bass yang menjadi ciri khas lelaki.

Namun, berbeda dengan pelaku crosshijaber. Sulit untuk mengenali mereka karena busana yang dikenakan nyaris menutupi seluruh badan. 

Meski begitu, ada 2 cara untuk bisa mengenali pelaku crosshijaber dengan cepat.

1. Ajaklah berbicara

Karena busana muslimah menutupi hampir seluruh tubuh, cara paling mudah untuk mengenal siapa di balik busana tersebut adalah dengan mengajaknya bicara. Bila ada seseorang memakai gamis lengkap dengan cadarnya, kemudian tindak-tanduknya sedikit mencurigakan, lekaslah ajak bicara.

Dari sisi psikologis, bagi pelaku tindakan ini akan mengejutkan mereka. Karena terkejut dan tak menyangka akan disapa dan diajak bicara, kegugupan mereka akan semakin terlihat sehingga kemungkinan besar orang yang ada di balik busana gamis dan cadar itu adalah pria pelaku crosshijaber.

Jika terduga crosshijaber itu masih tenang dan kemudian membalas salam atau sapaan, perhatikan nada suaranya. Pastinya ada kesan suara berat khas kaum Adam. 

Jika masih belum pasti dan belum bisa mendengar suara beratnya, teruslah mengajak berbicara seolah-olah ingin kenal lebih dekat dengannya. Perlahan, terduga crosshijaber ini akan menampilkan kegugupannya sehingga bisa dikenali bahwa ia adalah pria.

2. Perhatikan cara berjalannya

Cara berjalan perempuan asli berbeda dengan perempuan jadi-jadian. Desain busana muslimah memang cenderung lebar pada bagian bawahnya sehingga mungkin bisa menutupi kekakuan cara berjalan pelaku crosshijaber.

Namun, mereka masih bisa dikenali dengan memperhatikan arah langkah kakinya. Perempuan cenderung melangkahkan kaki secara menyilang, atau membentuk huruf X. Sementara langkah pria cenderung lurus ke depan.

Terkait fenomena crosshijaber ini, saya sepakat dengan Muhammadiyah bahwa polisi harus mengusut apa motif di balik perilaku menyimpang ini. Pelaku crosshijaber sudah pasti meresahkan masyarakat, khususnya kalangan kaum muslimah. 

Dengan penampilan fisik yang tersembunyi di balik busana gamis dan hijab, mereka bisa dengan mudah menyelinap di fasilitas-fasilitas khusus kaum wanita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun