Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Nulis di Kompasiana Dapat Motor? Ini Dia Tips dan Rahasianya

27 September 2019   09:21 Diperbarui: 27 September 2019   09:34 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tips menang samber thr kompasianaBersama Dimas Agung Satrio dari Kompasiana dan perwakilan dealer Honda saat menerima hadiah motor matic (dokumentasi Kompasiana)

Kesibukan semacam ini membuat otak kadang tidak bisa diajak berkompromi untuk menulis. Tangan terasa berat untuk berpijak dan mengetikkan kata demi kata di papan ketik laptop.

Syukurlah, saya termasuk diantara sekian peserta yang mampu menyentuh garis finish. Mampu konsisten menulis hingga hari terakhir kompetisi. Usai menyelesaikan tulisan terakhir, saya langsung menghela nafas lega. Seolah beban berat yang harus saya pikul selama 33 hari akhirnya bisa dilepaskan.

Sempat pesimis, tapi tetap harus percaya diri

Samber THR Kompasiana pun berakhir sudah. Mengingat begitu berat dan ketatnya persaingan yang ada, saya tidak terlalu yakin bisa memenangkan Samber THR. Sekalipun di sudut hati saya berharap bisa menang dan masih percaya diri dengan kemampuan dan kualitas tulisan yang saya hasilkan.

Saya, dan juga peserta kompetisi yang lain tidak tahu apa parameter penilaian dari Kompasiana dan BCA. Secara kualitas sudah tentu, tapi seperti apa kualitas tulisan yang dianggap bagus dan memiliki nilai lebih untuk bisa menang kompetisi, hal ini menjadi rahasia dapur tim juri dari Kompasiana dan BCA. Subyektif dan otomatis menjadi hak prerogatif mereka.

Karena itu, ketika membaca pengumuman Kompasiana, jujur saja saya kaget (tapi tidak sampai pingsan) dan sangat bangga dengan pencapaian yang luar biasa ini. Di luar hadiahnya, kebanggaan itu timbul karena saya berhasil memenangkan kompetisi yang diikuti ratusan penulis dan blogger yang kompetensinya berkualitas tinggi.

Setelah ditanya Syarifani, saya kemudian mencoba menganalisa apa yang membuat saya terpilih sebagai pemenang utama. Karena ketidaktahuan teknis penjurian, maka saya hanya bisa menebak-nebak apa yang membuat saya berhasil memenangkan kompetisi seketat Samber THR Kompasiana. Seperti inilah analisanya:

gambaran statistik artikel yang ditulis selama Samber THR Kompasiana (dokpri)
gambaran statistik artikel yang ditulis selama Samber THR Kompasiana (dokpri)

Sesuai syarat dan ketentuan, setiap Kompasianer yang ikut harus menulis minimal satu artikel (wajib) setiap hari selama periode kompetisi (6 Mei-7 Juni 2019). 

Berarti, minimal saya harus menulis 33 artikel mulai awal bulan Ramadan hingga 2 hari setelah Hari Raya Idulfitri. Semua artikel harus baru, belum pernah ditayangkan sebelumnya, dan khususnya lagi, harus sesuai dengan tema harian yang sudah ditetapkan.

Secara kualitas, semua artikel yang saya tulis rasanya biasa saja, jika itu dilihat dari faktor keterpilihan di Kompasiana. Maksudnya, dari 33 artikel bertema Samber THR edisi 2019, 28 artikel menjadi Pilihan Redaksi. Sisanya 5 artikel tidak masuk di halaman utama Kompasiana alias non Pilihan. Tidak ada satu pun artikel yang terpilih menjadi Headline.

Di satu sisi, saya mengamati beberapa Kompasianer lain yang artikel Samber THR-nya terpilih menjadi headline. Melihat kenyataan itu, sempat terbersit rasa pesimis di hati saya. Dengan tidak ada satu pun artikel yang menjadi Headline, saya menjadi ragu bisa menang Samber THR.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun