Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Mampukah Kampanye Akbar Jokowi-Ma'ruf Menandingi Kampanye Prabowo-Sandi?

8 April 2019   21:21 Diperbarui: 8 April 2019   21:32 1214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: CNBC Indonesia/Andrean Kristianto

Tanpa didasari karakter militan dan loyalitas yang begitu kuat, sulit rasanya membayangkan pendukung capres 01 akan berduyun-duyun datang dari segenap penjuru daerah dan memenuhi stadion GBK dan sekitarnya. Fenomena anomali yang terjadi pada setiap kampanye capres 01 di berbagai daerah rasanya sudah cukup untuk mendukung argumen keraguan saya tersebut.

Namun, KH Ma'ruf Amin boleh berbesar hati dan berharap banyak kampanye pasangan calon 01 nanti bisa melampaui kampanye akbar Prabowo-Sandi. Status calon incumbent pada capresnya bisa mewujudkan harapan beliau. Dengan status sebagai calon presiden yang masih menjabat, capres 01 mempunyai banyak privilige yang tidak dimiliki Prabowo-Sandi.

Oleh KPU dan dipertegas melalui keputusan Mahkamah Konstitusi, capres 01 yang merupakan presiden incumbent diperbolehkan menggunakan fasilitas negara yang melekat dalam kapasitasnya sebagai presiden untuk kegiatan kampanyenya. Dengan begitu, capres 01 bisa menggunakan privilige-nya tersebut untuk mengerahkan massa.

Rasanya tidak sulit untuk memerintahkan dan meminta bantuan para gubernur dan bupati yang sudah mendeklarasikan dukungannya agar membawa rombongan massa dari daerahnya masing-masing. Tidak sulit pula untuk memerintahkan para Dirut BUMN supaya mengerahkan para karyawannya untuk hadir dalam kampanye mereka nanti.

Apakah saya sedang menuduh bakal terjadi aksi pengerahan massa dengan menyalahgunakan wewenang dan jabatan? Demi sebuah klaim kampanye terbesar yang melampaui kampanye rivalnya? Tidak.

Hanya saja, tendensi ke arah tersebut bisa terjadi. Abuse of power bisa terjadi dan bisa dilakukan,  bukan oleh capres 01 sendiri. Melainkan oleh orang-orang di sekitarnya. Seperti yang dikatakan Prabowo dalam debat capres keempat kemarin, hal-hal seperti ini biasanya dilakukan karena prinsip ABS, Asal Bapak Senang. Bahasa kotornya adalah sedang mencari muka.

Meski begitu, perlombaan mendatangkan jumlah massa dan aksi saling klaim kampanye mana yang terbesar bukan jaminan untuk bisa memenangkan kontestasi pemilu. Kali ini saya sepakat dengan Wakil Direktur TKN, Daniel Johan, bahwa kampanye terbuka tidak semata-mata bertanding soal jumlah massa yang hadir. Kampanye terbuka adalah ajang edukasi bagi masyarakat pemilih untuk menggunakan hak pilih mereka pada 17 April mendatang.

"Sebagai media untuk mengedukasi masyarakat tentang pemilu dan demokrasi, tentang nasib bangsa yang ada di dalam pilihan rakyat," kata Daniel Johan.

Tentang edukasi ini, kampanye akbar Prabowo-Sandi sudah memberi bukti. Tidak hanya edukasi tentang pemilu dan demokrasi, lebih dari itu kampanye akbar Prabowo Sandi juga memberi edukasi pada khalayak yang hadir sekaligus masyarakat seluruh Indonesia, bagaimana sebuah kampanye tidak harus melulu berisi hiburan musik. Bagaimana sebuah kampanye akbar bisa dilakukan dengan tertib dan aman, sekaligus bersih!

SUGBK bersih kembali usai kampanye akbar Prabowo-Sandi (sumber foto: inews.id/Felldy Utama)
SUGBK bersih kembali usai kampanye akbar Prabowo-Sandi (sumber foto: inews.id/Felldy Utama)

Lihatlah bagaimana kondisi SUGBK pasca kampanye akbar di hari Minggu kemarin. Dalam hitungan 1,5 jam, nyaris tidak terlihat ceceran sampah di sekeliling stadion dan area sekitarnya. Relawan bagian kebersihan dengan antusias dan penuh kerelaan membersihkan setiap ceceran sampah dari pendukung yang hadir di dalam maupun di luar GBK.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun