Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tambahkan Garam ke dalam Kopi, Kamu Akan Paham Arti Mencintai

11 Januari 2019   07:00 Diperbarui: 11 Januari 2019   07:16 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (unsplash.com/@photoripey)

Cuma orang gila yang menambahkan garam dalam minuman kopinya.

Jangan begitu, jaman sekarang orang gila itu berharga. Di sebuah negara, orang gila bahkan didaftarkan untuk ikut pemilihan umum.

(Bagaimana kalau kita ganti saja orang gilanya menjadi orang aneh?)

Baiklah, memang hanya orang aneh yang membubuhkan garam dalam gelas berisi cairan kopi, dengan alasan untuk menghilangkan rasa pahitnya. Padahal, para pecinta kopi sejati menikmati kopi karena rasa pahit yang dibawakan senyawa alkaloid bernama kafein dalam setiap biji kopi yang sudah disangrai.

Lagipula, jika ada yang tidak suka dengan rasa pahit, mereka akan menetralkannya dengan memberi zat pemanis. Persepsi umum mengatakan, untuk menghilangkan pahitnya kopi, tambahkanlah gula. Karena itu, cuma orang aneh saja yang menetralkan pahitnya kopi dengan garam.


Tapi di dunia nyata yang kita huni, ada beberapa orang aneh yang melakukan hal tersebut.

Salah satunya adalah Alton Brown, seorang food blogger. Di situs pribadinya, Brown merekomendasikan praktik menambahkan garam dalam secangkir kopi yang sedang diseduh. Brown mengklaim bahwa senyawa pembawa rasa asin dari garam akan mengurangi rasa pahit dan juga menghaluskan rasa "basi" dari air yang digunakan untuk menyeduh.

Premis yang diajukan Brown adalah, garam melebihi gula dalam hal melembutkan rasa pahit. Bagaimana mekanisme persisnya, Brown tidak dapat menjawab. Diluar prosesnya yang masih misterius, Brown juga mengklaim banyak orang yang menyukai teknik baru untuk mengurangi rasa pahit kopi ini.

Masalahnya, kopi adalah biji yang ajaib. Beda jenis kopinya, beda pula kadar pahit dan asamnya. Tak hanya itu, kopi juga akan menghasilkan rasa dan aroma yang berbeda tergantung dari teknik penyeduhannya. Kopi yang diseduh dengan teknik V60 bisa memiliki rasa yang berbeda dengan kopi tubruk meskipun biji kopinya diambil dari toples yang sama.

"Saya pribadi belum melihat ini secara langsung, tetapi saya seorang pecinta garam dan saya bisa membayangkan bahwa mungkin ada sesuatu yang mengubah persepsi kita tentang kepahitan," kata Tonya Kuhl, seorang profesor teknik kimia di University Of California Davis dan co-direktur UC Davis 'Coffee Center menanggapi klaim Alton Brown.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun