Berikutnya, jangan mengunggah foto anak kita yang masih memakai seragam sekolah lengkap dengan badge sekolah yang terlihat jelas. Jangan pula mengunggah foto anak yang latar belakangnya adalah lokasi sekolah mereka.Â
Ini untuk menghindari identifikasi tempat dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Jika kita mengunggah foto anak di tempat yang dapat dikenali, nonaktifkan terlebih dahulu penandaan lokasi (nonaktifkan fitur geolokasi pada ponsel).
Jangan pernah mengunggah foto anak saat berpakaian minim
Langkah pengamanan yang tidak kalah penting adalah jangan pernah mengunggah foto anak dalam keadaan telanjang, atau hampir telanjang, atau ketika mereka memakai pakaian minim.Â
Meskipun itu hanya untuk keperluan pribadi, dan akun media sosial kita terkunci atau hanya bisa dilihat oleh teman-teman saja. Biasanya, ini dilakukan saat momen liburan di pantai atau ketika anak-anak berenang.
Ingatlah, di dunia maya, ada jutaan predator seksual dan pedofil yang kita tidak tahu persis siapa mereka. Biarkan momen-momen seperti itu kita simpan sendiri, kita nikmati bersama anak-anak kita sendiri, bukan dengan orang lain.
Selalu meminta ijin jika mengunggah foto anak lain
Selanjutnya, jika kita mengunggah foto anak bersama teman-temannya, mintalah ijin pada orang tuanya terlebih dahulu. Setidaknya mereka tahu siapa yang mengunggah foto anak mereka. Mungkin saja di antara mereka ada yang tidak berkenan dan tidak pernah menghendaki foto anak mereka tersebar di media sosial.
Jangan mengunggah foto anak yang memalukan
Yang terakhir, jangan mengunggah foto yang bisa mempermalukan anak kita saat mereka dewasa nanti. Ini akan berpengaruh pada faktor psikologis anak saat mereka sudah mulai mengerti.
Bisa jadi akibat foto-foto memalukan tersebut, anak kita jadi korban bullying dari teman-temannya yang pernah melihat fotonya tersebut.