Jika di Facebook, ubahlah pengaturan postingan menjadi hanya bisa dilihat oleh teman, bukan publik. Bagi yang sering bermain Instagram, aturlah akun Instagram menjadi pribadi.
Kecilkan Ukuran resolusi foto
Yang kedua, jangan mengunggah foto dalam ukuran resolusi yang besar. Jika kita mengambil foto dengan kamera ponsel, foto itu biasanya berukuran rata-rata 10-14 megapixel. Sebelum mengunggahnya, kecilkan terlebih dahulu hingga berukuran 640 x 480 pixel.
Memang merepotkan, dan tidak semua orang tua bisa melakukannya. Tapi, hal ini layak untuk dipertimbangkan guna melindungi foto anak-anak kita. Foto yang beresolusi besar bisa diunduh untuk kemudian diedit siapa saja dengan mudah.
Foto yang berukuran kecil masih cukup bagus untuk diunggah, dan jika ada yang mengunduh atau mencetaknya, foto itu akan terlihat sedikit pecah dan tidak mudah diedit.
Alternatif lain adalah dengan memberi watermark atau penanda khusus pada foto yang kita unggah supaya tidak mudah disalahgunakan orang yang tidak bertanggung jawab.
Jangan menandai siapapun juga dalam foto yang diunggah
Langkah pengamanan yang ketiga adalah jangan pernah menandai (me-mention/men-tagging) siapapun juga di foto anak yang kita unggah.
Hal ini untuk mencegah orang lain mengenali informasi profil orang-orang yang kita kenal tersebut. Jika ada teman yang meminta ijin untuk menandai diri mereka di foto yang kita unggah, pertimbangkan dengan baik sebelum mengijinkannya.
Ketika kita menandai seseorang di sebuah foto, itu berarti menyematkan nama mereka ke dalam kode foto itu. Dan mesin pencari seperti Google akan meramban dan mengarsipkan penandaan tersebut. Sekali waktu, jika ada yang mencari nama orang yang kita tautkan dalam foto, Google pun akan mengarahkan pencariannya pada akun orang tersebut.
Nonaktifkan fitur lokasi foto