Mohon tunggu...
Prima Marsudi
Prima Marsudi Mohon Tunggu... Guru - Indahnya menua.

Wanita yang ingin jadi diri sendiri tetapi tidak bisa karena harus memikirkan orang-orang yang disayanginya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Diary 2

5 Agustus 2020   05:52 Diperbarui: 5 Agustus 2020   06:53 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Melihat penggalan-penggalan video di akun IG saya, dan hari ini saya menyaksikan bagaimana Rafathar putra pasangan artis Raffi Ahmad dan Nagita Slavina memohon kepada mamanya agar tidak di'prank' di hari ulang tahunnya.

Tak ada kepedihan, tak ada kegalauan di wajah sang mama mendengar permohonan sederhana sang anak.  Sang mama hanya tertawa mendengar penjelasan seorang anak kecil yang menjadi anaknya tersebut.

Justru sayalah yang menitikkan air mata.  Bagaimana tidak, di hari ulang tahunnya yang pasti istimewa itu, seorang bocah macam Rafathar yang disebut sebagai anak sultan tentu bisa saja meminta banyak hal.   Kenyataannya ia hanya minta agar keluarganya tidak nge prank dia di saat ia berulang tahun.

Merujuk kata kata Rafathar, bahwa sudah terlalu sering ia di prank oleh keluarganya, hingga di satu titik ia menjadi jenuh karena  kerap kali ia di prank sampai menangis.

Saya tidak tahu apakah prank seperti ini memiliki nilai positif atau tidak bagi seorang anak karena saya pernah melihat bagaimana Rafathar di prank sebagai anak artis lain.  Sebagai orang dewasa saja saya merasa sedih meskipun itu hanya sebuah prank dan saya tidak akan memperlakukan anak saya seperti itu.  Dan untungnya lagi kedua orang tua saya juga tidak pernah memperlakukan saya seperti itu.

Dari permintaan Rafathar kita bisa melihat betapa tidak mudahnya hidupnya.  Setiap perilakunya menjadi tontonan publik.  Tak ada privasi baginya ketika berada di tempat umum. Tertawa menangis suka ataupun duka semua dapat kita lihat setiap hari.

Banyak orang yang ingin seperti Rafathar, namun orang tidak pernah menyadari betapa sulitnya menjadi anak seorang artis selevel Raffi Ahmad yang hidup dari menjual kisah hidupnya.

Jika saya bisa memilih orang tua, saya tidak akan memilih orang orang seperti mereka.  Saya akan tetap memiih orang tua saya yang selalu menjaga privasi saya.

Masih mau menjadi Rafathar?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun