Mohon tunggu...
Malikul Primal
Malikul Primal Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pecinta yang Tak Dipahami

23 Juni 2017   03:06 Diperbarui: 23 Juni 2017   03:58 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seorang Pecinta tak kan membaca apapun yang dimengerti

Seorang Pecinta adalah yang paling egois diantara para pujangga

Seorang Pecinta selalu menikam dari tiap sudut yang paling berarti

Dan seorang pecinta tak pernah menawarkan diri untuk dicintai

Tak ada pilihan lain bagi jiwa, selain menjadi pecinta.

Namun, pertama kali jiwa harus merangkak dan merayap di antara kaki yang dicinta.

Hanya hati pecinta yang dipenuhi dengan cinta yang dapat menjangkau langit tertinggi.

Dan bunga mawar kemuliaan hanya dapat bersemi di dalam hati para pecinta.

Ku yakini, dijalan cinta ini Tuhan hadir bersamaku

Karena landasan utama bagi seorang pecinta adalah ketulusan mencinta

Betapa pun rumitnya menjadi seorang pecinta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun