Akulah segumpal dingin yang tertinggal itu
Teronggok membatu di bibir waktu
Mencecap jerit sunyi sendiri
Menghimpun jejak berserak di setumpuk nyeri
Musim yang kutunggu terkapar sudah
Lelah menghimpun ribuan keping resah
Dan gugus getir yang mengkristal
Makin mengerucut di hati yang tawar
Akulah nyanyi sumbang yang kau dendangkan
Meneriaki bayang-bayang semu
Merobek selaput ragumu
Di bias wajahmu, ingatan lumpuh beku
Entah kapan aku dan kamu menjelma kita
Menyusun kata-kata semanis puisi
Melebur di hangat senyum mentari
Ketika jika bukan sebatas andai saja
Kebumen, 27 April 2015
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI