Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Agar Indonesia Tidak Terus Diincar Amerika Serikat

20 November 2021   14:42 Diperbarui: 22 November 2021   07:10 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kapal perang milik Angkatan Laut Amerika Serikat. (sumber: Flickr/Angkatan Laut Amerika Serikat via kompas.com)

Di negara manapun, kepentingan yang abadi adalah kepentingan nasional negara bersangkutan. Dalam beberapa tahun terakhir kita mengetahui bahwa di kawasan asia tenggara, khususnya Laut China Selatan terjadi persaingan antara Amerika Serikat dengan China (Tiongkok) terkait konsep hegemoni. China dengan konsep OBOR dan BRI, di lain sisi AS dengan konsep Indo Pacifik (high road).

Current Affairs Indo Pasific, QUAD, AUKUS dan Grey Zone China

Setelah rebalancing pemerintahan di Era Presiden Obama pada tahun 2009, AS menemukan bukti dan impian China soal hegemoni, di mana kebangkitan ekonomi dan inisiatif global China ini menunjukkan bahwa China berupaya berperilaku layaknya kekuatan besar (great power) yang hidup berdampingan dengan superpower (AS) melalui kerja sama dan kompetisi (secara damai) di bidang ekonomi dan militer. Sejak 2007-2015 dan terus berlanjut, hingga kini.

China sudah menerapkan upaya penguasaan LCS, mengklaim sepihak dan membangun pulau karang Spratley dan Paracel, membangun 33.000 kapal ikan maritim dan kapal pengawal Coast Guard dalam persiapan penerapan grey zone war. China juga sudah mempersiapkan pembangunan kekuatan maritim tempur dengan kapal Induk dsn 350 kapal perang.

Konsep OBOR dan BRI merupakan langkah membangun kerja sama berupa instrumen prosperity, pinjaman utang, dengan target penguasaan negara melalui debt trap. 

Di kawasan Asia Tenggara, dua negara utama yang mereka target yaitu Malaysia dan Indonesia, disamping negara-negara lain di jalur OBOR. 

PM Najib saat memerintah, sudah masuk dalam jaring China. Akhirnya jatuh dalam ops senyap, korupsinya di 1MDP dibongkar oleh FBI, Najib akhirnya kalah oleh Mahathir pada pemilu dan tragisnya, dia masuk penjara. 

Indonesia kemudian menjadi negara kedua yang diperebutkan oleh China dan AS. China melalui pinjaman utang dan AS melalui konsep Indo Pacific dan higher road.

AS memainkan peran CIA, kementerian luar negeri dan kekuatan militer, sebagai ujung tombak dalam membangun kerja sama internasional. 

Kawasan Asia Pasifik pada awalnya secara aktif ditangani Menlu Mike Pompeo yang mantan Direktur CIA. AS terus mencoba mendekati Indonesia hanya untuk menjadi mitranya yang jelas dalam konflik dengan China. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun