Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Counterintelligence: Kemungkinan Ledakan Virus Corona Pasca Lebaran

6 Mei 2021   21:23 Diperbarui: 9 Mei 2021   15:16 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang kerabat seseorang yang meninggal karena COVID-19 dihibur oleh orang lain saat dikremasi di Jammu, India, Minggu, 25 April 2021.(AP PHOTO/ CHANNI ANAND via KOMPAS.com)

Sejumlah negara kembali mengalami lonjakan kasus virus corona Covid-19. Selain India yang masih menjadi sorotan utama di dunia, ada juga negara lainnya yang mengalami tren lonjakan kasus seperti Filipina, Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Dilansir Worldometers, Selasa (4/5/2021), jumlah kasus Covid-19 di dunia mencapai 154.174.359 kasus. Korban meninggal dilaporkan sebanyak 3.226.726 orang.

Berita paling menakutkan adalah kasus di India, yang mengalami ledakan baik penularan maupun kematian setelah upacara keagamaan di sungsi Gangga.

Ancaman Varian Baru

Sementara itu, ancaman yang berbahaya, mutasi atau varian virus corona terus berkembang menjadi varian baru. Beberapa varian yang menyebar di luar negeri dinilai lebih menular dan bahkan dilaporkan telah masuk ke Indonesia.

Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan bahwa ada tiga varian yang diwaspadai dan telah masuk ke Indonesia,  yaitu B.1.1.7, B.1.351, dan varian B.1.617.

Dan sejauh ini terpantau tujuh varian corona yang berhasil diidentifikasi di Indonesia, yakni varian D614G, B117, N439K, E484K, B1525, B1617, dan B1351.

Varian B.1351 (Afrika Selatan)

Varian bernama B.1351 ini terdeteksi dari spesimen yang diambil pada 25 Januari 2021 dari seorang pria berusia 48 tahun yang sempat tinggal di Bali. Ia kemudian dinyatakan meninggal pada 16 Februari 2021.

Menurut  juru bicara vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi, varian dari Afrika Selatan ini dikategorikan sebagai varian yang diwaspadai oleh WHO. Sebab, memiliki karakter penularan lebih cepat dan menyebabkan keparahan penyakit yang berujung pada kematian.

Varian B.1.1.7 (Inggris)

Hingga saat ini sudah ada 13 kasus varian B.1.1.7 dari Inggris di Indonesia, lima di antaranya terdeteksi di Karawang, Jawa Barat.

Virus itu ditemukan di Indonesia sebagian besar dibawa oleh pekerja migran Indonesia yang pulang dari sejumlah negara seperti Arab Saudi dan Ghana.

Varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris ini sendiri memiliki mutasi pada bagian "receptor-binding domain", yang digunakan virus untuk menginfeksi sel tubuh manusia.

Varian B.1617 (India)

Pemerintah saat ini sedang melakukan pelacakan kontak terhadap kasus varian dari India yang ditemukan di Bali. Varian itu ditemukan pada WNI perempuan yang bekerja di sektor pariwisata dan sampelnya diambil pada awal April lalu.

Selain itu dua warga Serpong Utara, Tangerang Selatan, yang positif terinfeksi varian virus corona B.1.617 strain India diduga terpapar anggota keluarga di DKI Jakarta.

Pendapat Pakar Biomolekular

Pakar biomolekular dari Universitas Yarsi, Ahmad Rusjdan Utomo menjelaskan varian baru dari suatu virus adalah hal yang wajar.

Kendati termasuk dalam varian yang diwaspadai oleh WHO, kata Ahmad, masyarakat perlu memahami bahwa varian ini tidak akan muncul efeknya jika tidak bertemu dengan manusia.

Ia mencontohkan, kendati varian happy birthday, GBU B.1.1.7 dari Inggris disebut lebih cepat menular, tapi sejauh ini penularannya tidak begitu banyak, bahkan kurang dari 2%.

Kendati pemerintah kini tengah menjalankan program vaksinasi, kata Ahmad, masyarakat tak bisa sepenuhnya bergantung pada vaksin untuk melindungi diri dari varian baru ini.

"Maka kita harus kembali ke pendekatan klasik, yaitu 5M," kata Ahmad.

Adapun gerakan 5M adalah protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona, yakni menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas dan interaksi.

Konter dari Persepsi Intelijen

Dalam intelijen dikenal istilah kompartmentasi, dimana satu team dengan team lainnya dipisahkan, maksudnya untuk mengamankan masing-masing team dari ambush lawan.

Demikian juga bila pemudik kembali ketempat asal, terutama ke ibukota, lakukan semacam kompartmentasi, agar bila satu kelompok terinfeksi yang lain aman. Covid-19 tidak menyebar dengan

Fungsi intel penyelidikan untuk menemukan dimana potensi penyebaranyaitu tracing.Disiplin dan ketatnya kompartmentasi agar mereka yang berpotensi menularkan diisolasi sehingga virus tidak menyebar dan tidak menjadi bom waktu, langkah ini adalah fungsi pengamanan, karena kemungkinan terjadinya penyebaran di klaster keluarga.

Fungsi penggalangan mengondisikan masyarakat agar menyadari bahaya varian baru dan kemungkinan meluasnya klaster keluarga.

Kesimpulan dan Penutup

Pemerintah sudah berusaha membatasi arus mudik, tetapi masyarakat sulit ditahan untuk tidak mudik dan memilih mudik awal sebelum pemerintah menetapkan tanggal 6 Mei sebagai berlakunya larangan.

Kita bersama kini berharap seiring berjalannya dengan waktu smg masyarakat sadar dan menjalankan protkes. Rasanya tidak ada toleransi lagi bagi penetintah untuk menyelamatkan bangsa ini. Tegas dan isolasi yang positif.

Pray Old Soldier

Penulis : Marsda Pur Prayitno Wongsodidjojo Ramelan, Pengamat Intelijen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun