Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Misteri Covid-19 Sang Pembasmi

4 Februari 2021   09:30 Diperbarui: 4 Februari 2021   17:40 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: freepik.com

Pray me-refresh artikel yang pernah ditulis dengan judul Peran Intelijen dalam "Corona War" (agar kita tersadarkan), di mana, kesimpulannya, kasus pandemi Covid-19 masih merupakan "misteri".

Pelbagai pihak tidak terbuka, baik China (RRT) maupun Amerika dan negara-negara maju lainnya, atau mungkin sedikit yang diketahui tentang virus ini secara utuh.

Sementara, Covid terus menekan manusia yang tidak bisa bebas seperti semula. Begitu manusia agak mampu dan menemukan cara meredamnya muncul varian baru hasil mutasi seperti munculnya virus baru di Inggris.

Padahal kalau dipikir menurut Juru Bicara/Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, makhluk Allah ini (SARS-CoV-2) seperti virus lain tidak kasat mata, besarnya hanya berukuran 0,1 mikron.

Menurut para ahli, virus ini semakin cerdik, mampu menyesuaikan dan mengatasi hambatan dan makin mematikan.

Para virolog kini sudah mulai agak mampu membaca Covid-19, baik karakter maupun bahayanya yang terselubung, tetapi mereka tidak secara pasti pernah menyebut asal muasalnya, ini mahluk alam atau hasil rekayasa manusia, tetap saja misteri. Walau manusia mampu menciptakan vaksin, tidak serta merta covid-19 tertaklukan, masih dibutuhkan waktu yang cukup panjang untuk mengatasi pandemi ini.

Covid sejak awal mampu menembus pertahanan manusia dan menyerang titik rawan, menyasar siapapun, korban terbanyak mereka yang rentan dimanapun.

Bila semakin banyak yang tertular, maka manusia membutuhkan lebih banyak ruang dan fasilitas kesehatan, tempat isolasi, ICU dan tempat pemakaman.

Khusus Indonesia, Wiku mengingatkan bila kondisi tetap tidak terkendali, fasilitas kesehatan bisa lumpuh, jelas korban akan semakin banyak karena tidak tertangani termasuk adanya penyakit berat lainnya. Early warning ini nampaknya sulit terealisasikan, terlihat kasus terus meningkat.

Covid-19 sebagai sarana pembasmi

Inilah sesuatu hal yang menurut penulis terkait dengan 'misteri', titik awal masalah yang harusnya perlu kita sadari. Corona virus Covid-19 hanyalah sarana alam yang melakukan semacam infantisida/infanticide (tindakan pembunuhan) bayi yang disebabkan oleh konflik seksual, memiliki tema umum tentang pembunuh (seringkali laki-laki) untuk terciptanya keseimbangan. Pada hewan, instink pembunuhan bayi melibatkan pembunuhan keturunan muda oleh hewan dewasa untuk mendapat keturunan yang lebih kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun