Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Dilema Pembelian Pesawat-pesawat Tempur untuk TNI AU

9 Agustus 2020   15:47 Diperbarui: 10 Agustus 2020   23:07 2682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eurofighter Typhoon AU Austria. (sumber: Eurofighter.com)

Keinginan Jepang membeli 105 pesawat tempur siluman F-35 senilai US$23,11 miliar telah disetujui AS. Jepang meminta 63 F-35A, versi tradisional dan 42 buah F-35B, STVOL seperti yang akan dibeli Singapura.

Australia menurut manajer program F-35 Air Marshal Chris Deeble, tetap berencana membeli 72 pesawat tersebut dengan anggaran US$17 miliar. Deeble mengatakan Australia sudah membeli dua JSF ini dengan biaya masing-masing 126,7 juta dolar AS, namun rata-rata harga pesawat ini di 2023 sekitar 90 juta dolar AS.

Delapan pesawat lagi dibeli di 2018, dan delapan lainnya di 2019. Deeble menambahkan Australia kemudian akan membeli 15 pesawat lagi setiap tahunnya sampai 2023. Saat itu pembelian terakhir sebanyak sembilan buah JSF.

Korea Selatan (Korsel) telah menerima pesawat jet tempur siluman F-35A pertamanya dari Lokcheed Martin Amerika Serikat (AS) bulan Maret 2019. Seorang pejabat militer Korea Selatan mengatakan dua jet perdana F-35A telah siap tempur sejak bulan Mei 2019 dan 10 jet lainnya dimiliki siap pada akhir tahun 2019.

Analisis
Analisis dari persepsi intelijen, berawal dari perkembangan geopolitik dan geostrategi internasional dan kawasan Asia Tenggara serta Laut China Selatan sebagai hot spot.

Amerika dibawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, dengan tegas menetapkan Rusia dan China sebagai musuh utamanya. Rusia beroperasi dengan strategi 'Leading Global Power' dan China dengan strategi 'Asia Pacific New Security Concept' (2015).

Sejak 2007 China membangun maritime militia (33.000 medium ship 500 ton), didukung coast guard 13.000 ton untuk penciptaan grey conflict (grey warfare) yaitu jenis perang baru.

Konsep OBOR dengan anggaran US$14,2 Triliun disiapkan Bank of China dan konsep BRI (Belt and Road Inisiatif) dengan nilai US$8 Triliun, walau dikenal sebagai upaya hegemoni melalui prospetity aproach, oleh pihak AS disebut sebagai debt trap (jebakan hutang).

Dalam mengimbangi Rusia dan China, Strategi Pertahanan AS tahun 2019 dibuat dengan membangun jaringan keamanan di kawasan Indo Pasifik, Eropa, Timur Tengah dan Afrika, AS membangun 6 wilayah pertahanan.

Khusus US Indo Pacific, terdiri dari tiga wilayah pertahanan yaitu IndoPac, Africom dan Sencom. Detail IndoPac diperinci dalam konsep Higher Road yaitu Unintrupted Comerce, Freedom of Navigation, Conectivity and Maritime Domain Security.

Konsep Presiden Trump jelas dan tegas, "Pukul tidak dengan Asymetric War dan pukul China di rumahnya sendiri" (pre-emptive strike). Setelah terjadi perang dagang, menuju ke Pemilu AS bulan November 2020, ketegangan AS - China terus melebar. Berawal dari masalah Covid-19 hingga kini pengerahan kekuatan militer luar biasa ke LCS dan dibantu Inggris dan Perancis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun