Mohon tunggu...
prawinda anzari
prawinda anzari Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati gender dan media. Dosen Sosiologi Universitas Negeri Malang

Meluangkan waktu untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Penyuluhan Tanggap Bencana Gunung Meletus oleh Dosen Sosiologi UM di Desa Batuaji Kediri

26 Juli 2020   22:12 Diperbarui: 26 Juli 2020   22:15 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Dosen Sosiologi UM bersama dengan Lurah Desa Batuaji (dok. pribadi)

Gunung Kelud merupakan salah satu gunung api aktif dari sekitar 127 gunung api aktif yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Gunung Kelud terakhir kali aktif pada tahun 2014 dan letusannya berimbas di wilayah Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, hingga Kabupaten Blitar. Salah satu Desa di Kediri yang terdampak letusan Gunung Kelud adalah Desa Batuaji di Kabupaten Kediri.

Meskipun Desa Batuaji telah terdampak langsung letusan Gunung Kelud di tahun 2014, namun sayangnya hingga 6 tahun kemudian warga desa masih belum memiliki pengetahuan yang baik tentang kondisi Gunung Kelud. Sementara ancaman gunung meletus dapat muncul secara tiba-tiba dan tidak terduga yang menyebabkan resiko pada komunitas disekitarnya.

Pemerintah daerah setempat khususnya kantor desa juga belum memiliki program khusus yang berkaitan dengan penanggulangan bencana alam gunung meletus.

Melihat kondisi tersebut, Tim Pengabdian yang merupakan dosen-dosen muda dari Universitas Negeri Malang berinisiatif mengadakan kegiatan penyuluhan tanggap bencana gunung meletus. Kegiatan penyuluhan ini digelar pada hari Sabtu, 4 Juli 2020 berlokasi di Balai Desa Batuaji. 

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang bahaya dan dampak letusan Gunung Kelud. Kegiatan pengabdian diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi bencana gunung meletus.

Selain itu, kegiatan pengabdian dapat mengarahkan masyarakat Desa Batuaji menjadi masyarakat tangguh bencana alam khususnya bencana gunung meletus.

Tim pengabdian yang diinisiasi oleh dosen-dosen muda dari Prodi Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang ini diketuai oleh Seli Septiana Pratiwi,S.Pd., M.Pd dengan menggandeng Megasari Noer Fatanti, S.I.Kom., M.I.Kom yang memiliki kapabilitas di bidang komunikasi kebencanaan untuk menjadi pemateri utama.

Kegiatan penyuluhan dihadiri oleh 30 perwakilan warga desa dengan melakukan protokol kesehatan seperti saling menjaga jarak, serta mengenakan masker dan sarung tangan.

Pemaparan materi penyuluhan dibagi menjadi tiga sesi yaitu sesi pengetahuan tentang gunung api, pengetahuan tentang persiapan menghadapi bencana letusan gunung berapi, dan pengetahuan tentang desa tangguh. Pelaksanaan penyuluhan ini mengungkapkan bahwa masyarakat Desa Batuaji belum pernah mendapatkan pengetahuan tentang bencana alam gunung meletus.

Kondisi ini sangat disayangkan sebab posisi desa yang dekat dan menjadi wilayah terdampak ketika Gunung Kelud meletus dapat berbahaya bagi masyarakat ketika tidak memiliki pengetahuan yang cukup. Proses persiapan dan pemulihan desa setelah bencana letusan gunung meletus tentu berbeda dengan bencana alam lainnya. Oleh sebab itu, penyuluhan yang dilakukan terbagi menjadi beberapa bagian.

Pemberian materi tanggap bencana gunung meletus oleh Megasari Noer fatanti, S.I.Kom., M.Si (dok. pribadi)
Pemberian materi tanggap bencana gunung meletus oleh Megasari Noer fatanti, S.I.Kom., M.Si (dok. pribadi)

Materi pertama berkaitan dengan pengetahuan warga desa tentang gunung api yang ada di Indonesia, kategori Gunung Kelud berdasarkan pembagian gunung api di Indonesia, istilah yang beraitan dengan bencana gunung meletus serta status gunung api dari sebelum, saat, dan sesudah terjadinya letusan.

Pada materi ini dijelaskan juga posisi Desa Batuaji berdasarkan Kawasan Rawan Bencana (KRB). Masyarakat diberikan pengetahuan dampak yang mungkin dirasakan sebagai salah satu wilayah terdampak letusan.

Materi kedua masyarakat dibekali tentang alat-alat yang perlu dipersiapkan di rumah untuk menghadapi bencana alam letusan gunung berapi. Masyarakat juga diajarkan untuk menempatkan benda berharga dan alat penyelamat di tempat yang mudah dijangkau.

Masyarakat mitra yang datang dan mengikuti kegiatan pengabdian merupakan kepala keluarga dari masing-masing rumah tangga di Desa Batuaji sehingga penyuluhan juga diarahkan agar mitra yang datang dapat melakukan edukasi kepada anggota keluarga lainnya.

Materi ketiga berkaitan dengan desa tangguh. Memperhatikan masyarakat Desa Batuaji yang kemungkinan dapat menjadi korban langsung bencana letusan gunung api, maka penyuluhan diarahkan agar masyarakat membangun kemandirian untuk menghadapi bencana alam letusan gunung api.

Masyarakat mitra diberikan pengetahuan untuk dapat mempertahankan fungsi dasar masyarakat ketika bencana letusan terjadi. Demikian juga, masyarakat dapat memulihkan diri maupun struktur yang ada setelah terjadinya bencana alam letusan gunung api.

"Penerapan aktivitas kesiapsiagaan terhadap bencana gunung meletus dapat meminimalisir jumlah korban jiwa. Pengetahuan yang diberikan dapat ditindaklanjuti oleh masing-masing kepala keluarga dengan mempersiapkan alat-alat yang perlu disediakan di rumah sebagai alat keselamatan ketika Gunung Kelud meletus." Ujar Seli di akhir acara penyuluhan.

Pada akhir pelaksanaan penyuluhan diberikan buku saku kepada masyarakat Desa Batuaji melalui perantara kepala desa untuk kemudian dibagikan kepada masing-masing rumah tangga sebagai panduan menghadapi bencana alam gunung meletus.

Harapannya setelah diberikan penyuluhan dan buku saku mengenai tanggap bencana gunung meletus, warga Desa batuaji dapat memiliki antisipasi yang tinggi jika status Gunung Kelud meningkat, sehingga mereka mampu menyelamatkan diri mereka sendiri dan komunitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun