Mohon tunggu...
Prastiwo Anggoro
Prastiwo Anggoro Mohon Tunggu... Insinyur - ingenieur

Seorang pemerhati lingkungan, budaya dan sumber daya manusia. Aktif di perkumpulan kepemudaan, Keinsinyuran, Lingkungan dan Pendidikan. Memberikan kontribusi melalui infiltrasi ke generasi muda dan berusaha menulis satu topik setiap minggu sekali.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Generasi Alpha, Potensi Besar di Industri 4.0

15 April 2019   20:19 Diperbarui: 15 April 2019   20:34 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Saat ini lagi booming istilah Industry 4.0, sebuah era di mana autonomous engine akan menggantikan peran manusia dalam menjalankan sebuah pekerjaan. Perubahan drastis yang akan memberikan efek besar dalam sejarah manusia sejak dari Industri 1.0, di mana priode peralihan dari stage Industri 1.0 ke Industri 2.0 memerlukan waktu lebih dari 1 abad, begitu juga dengan jangka waktu priode peralihan dari Industri 2.0 ke Industri 3.0 lebih dari 1 abad.

Namun transisi dari Industry 3.0 ke Industri 4.0 kurang dari 50 tahun, hal ini yang memberikan pertanyaan besar apakah kita siap menghadapi masa transisi ini? apakah umat manusia secara mental dapat mengikuti perubahan yang terjadi?

Transformasi Industri (dokpri)
Transformasi Industri (dokpri)
Beranjak dari pertanyaan tersebut, saya melihat potensi dari lembaga kursus DELOGI. Lembaga kursus programmer (Coding) bagi anak-anak dari usia 6 tahun sampai dengan 14 tahun.  Coding / bahasa programmer adalah bahasa dengan kode-kode tertentu yang di peruntukkan untuk membuat sebuah aplikasi ataupun mesin berjalan sesuai dengan alur yang telah di tentukan. 

Di tahun 2005, saya pernah mengikuti kursus bahasa pemograman. Software yang digunakan adalah Microsoft visual basic, berbekal kode ", (  ,  ) , ", ?.  Alogoritma berpikir untuk membuat sebuah program dasar sangat detail. Setiap kode yang di tulis harus berurut dan apabila ada kesalahan tanda sekecil apapun, program di pastikan tidak akan berfungsi seperti yang di inginkan.

Dapat di bayangkan untuk membuat sebuah program sederhana memerlukan kerumitan dan ketelitian yang ekstra

Saat ini hal tersebut telah berubah. Di sesi demo preview yang saya ikuti berserta anak saya, bahasa program menjadi lebih fun. Anak saya berumur 7 tahun, merupakan generasi alpha.

20190413-132227-5cb4839895760e2913455e62.jpg
20190413-132227-5cb4839895760e2913455e62.jpg
Menangkap perubahan di industry 4.0, dimana akan terjadi hilangnya 35% jenis pekerjaan yang saat ini ada. Pekerjaan yang hilang tersebut akan digantikan oleh robot-robot  yang di gerakan dengan program untuk melakukan fungsi yang sama dengan manusia. Akan tetapi, dengan hilangnya jenis pekerjaan tersebut akan di gantikan jenis pekerjaan yang lain yaitu di bidang  industri kreatif.

Sesi demo Pertama : Layar permainan touch screen

Touch Screen
Touch Screen
Sesi demo pertama adalah penggunaan touch screen untuk menggerakan object di layar dengan menggunakan logika berpikir. Contoh di layar, game angry bird, bagaimana si burung marah bergerak dari menghindari kotak-kotak dengan menggunakan bahasa program. Sebuah cara cerdas memacu cara berpikir anak namun menggunakan media game yang familiar dengan anak.

Di sesi demo, terdapat tahapan dari mulai stage yang mudah sampai stage yang lebih "complicated".  Bagi anak saya yang berumur 7 tahun, perlu pemahaman lebih agar bisa mengikuti rekan2 nya yg berusia  diatas nya. Namun dengan system pelajaran "pairing" di mana yang lebih pintar akan mengajari yang lain, maka kelas tersebut memberikan sentuhan berbeda yaitu kekompakan dan kebersamaan.

Hal ini berbeda dengan metode pelajaran yang pada umum nya memakai system rangking, sehingga kebanyakan anak yang pintar akan menyembunyikan kelebihannya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun