Mohon tunggu...
Prastiwi Suhartin Pongrekun
Prastiwi Suhartin Pongrekun Mohon Tunggu... -

Saat ini merupakan mahasiswa Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fungsi Sosialisasi Keluarga

24 November 2010   10:54 Diperbarui: 4 April 2017   18:24 5250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

I.          Definisi

Sosialisasi dimulai pada saat kelahiran dan usai ketika meninggal. Sosialisasi mencakup semua proses dalam sebuah komunitas tertentu atau kelompok dimana manusia meningkatkan pengalaman hidup mereka, memperoleh karakteristik motif sosial (Honingman, 1967).

Sosialiasi diarahkan pada pengajaran anak-anak menganai bagaimana caranya berperilaku dan mengasumsikan peran di masyarakat. Anak diajari bahasa, peran atau diharapkan untuk mengasumsikan pada berbagai langkah hidup, norma sosial dan kultural dan harapan dari apa benar dan keliru, dan struktur teori yang relevan.

II.       Aspek Sosialisasi Keluarga

Budaya Internal atau nilai-nilai dan kepribadian  meliputi konsep kesehatan, sikap, dan kepribadian. Ketiga aspek tersebut umumnya ditangani oleh Ibu.

III.    Masalah yang Mungkin Ditemukan

Dari sebagian besar penelitian dan literature mengenai pola perkembangan anak dari orang tua lengkap, single-parent, dan keluarga orang tua tiri didapatkan hasil : single-parent dan orang tua tiri merupakan dua keluarga dengan pola sosialisasi yang unik, dan tentunya akan berdampak pada anak. Allen (1997) mengemukakan bahwa orang tua lesbian dan Gay memiliki konsep bahwa “keluarga terdiri dari berbagai macam seperti anak kandung, anak adopsi, dan anak yang dipilih dari keluarga terdekat.

1.      Keluarga Single-Parent

Single-parent umumnya terbentuk karena perceraian atau meninggalnya salah satu dari orang tua tersebut. Membesarkan anak bagi single-parents merupakan hal yang sulit, khususnya jika tidak ada orang dewasa lain yang mengarahkan orang tua. Single-parents membutuhkan Perjuangan untuk melengkapi kebutuhan finansial dan dukungan emosional untuk anak-anak mereka. Kemiskinan dan tidak adanya lapangan pekerjaan tetap yang biasanya dihadapi ibu semakin memberatkan untuk membesarkan anak.

Masalah yang dihadapi anak dengan orang tua tunggal biasanya mengalami ketidaksuksesan dalam sekolah, rendahnya penghargaan, dan penurunan harga diri bila dibandingkan dengan anak yang dibesarkan dengan orang tua lengkap.

2.      Keluarga Step-parent

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun