Mohon tunggu...
Andreas Prasadja
Andreas Prasadja Mohon Tunggu...

Praktisi kesehatan tidur, konsultan utama pada AP Snoring & Sleep Disorder Clinic serta Sleep Disorder Clinic - RS. Mitra Kemayoran, pendiri @IDTidurSehat , penulis buku Ayo Bangun! anggota American Academy of Sleep Medicine www.andreasprasadja.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perawatan Sleep Apnea Turunkan Tekanan Darah Tinggi

8 November 2012   08:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:46 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13523646561678939744

Penelitian yang terbit pada the Journal of Clinical Sleep Medicine ini menjadi yang pertama meneliti manfaat penggunaan CPAP pada praktek sehari-hari. Penelitian-penelitian sebelumnya hanya mengukur sleep apnea dan tekanan darah dalam setting laboratorium. Kini penelitian dilakukan pada pasien yang datang ke klinik.

Para ahli mengumpulkan 221 orang pria yang sudah diketahui menderita hipertensi namun baru didiagnosa dengan sleep apnea. Sleep apnea didiagnosa dengan pemeriksaan di laboratorium tidur, lewat indeks henti nafas perjam (AHI).

Penderita sleep apnea diberikan CPAP lalu diamati dalam dua kurun waktu. Pertama 3-6 bulan dan kedua pada 9-12 bulan setelah menggunakan CPAP. Hasilnya tekanan darah pasien baik sistolik (tekanan atas) dan diastolik (tekanan bawah) mengalami penurunan yang signifikan saat dikontrol pada kedua kurun waktu.

Para ahli juga menekankan bahwa penelitian ini tidak menunjukkan hubungan sebab-akibat antara sleep apnea dan hipertensi. Tetapi implikasinya pada praktek dokter sehari-hari cukup penting. Seperti telah tertuang dalam dokumen JNC7, sleep apnea adalah salah satu penyebab hipertensi yang bisa dikenali dan dirawat. Sayang sekali jika dilewatkan begitu saja.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun