Ketegasan Diplomasi dalam  Pidato Presiden RI di PBB
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara terbuka memuji pidato Presiden RI Prabowo Subianto di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang mencerminkan kompetensi diplomatik dan posisi Indonesia di panggung global.
Trump menyebut bahwa Prabowo mampu menyampaikan kritik yang konstruktif untuk PBB dan membuka ruang dialog baru dalam peninjauan arah reformasi organisasi multilateral.
Banyak pengamat menilai bahwa isi  pidato Prabowo sangat sistematis, filosofis, dan bermuatan nilai universal, serta menembus skeptisisme.
Dalam pertemuan terbatas bertajuk Multilateral Meeting on the Middle East, Trump menyapa Prabowo:
"You too, my friend. A great speech. You did a great job banging on that table. You did a great job. Thank you very much."
https://setkab.go.id/en/us-president-praises-president-prabowos-un-general-assembly-speech/
Pujian tersebut disampaikan dengan nada hangat dan apresiatif, memuji energi pidato Prabowo yang disertai gestur mengetuk mimbar ("bang on that table"), sebagai simbol ketegasan dan keberanian Indonesia.
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250924103513-134-1277129/trump-puji-pidato-tegas-prabowo-di-sidang-pbb-you-did-a-great-job
Di mata publik dan analis diplomatik, pujian ini bukan sebatas ritual protokoler, karena bisa menjadi sinyal baik dan strategis bagi Indonesia dalam arena diplomasi global.
Kekaguman Trump sangat mungkin berasal dari kualitas pidato Prabowo.
Isi naskah pidato disampaikan secara sistematis dan filosofis, dalam bahasa Inggris yang sangat mudah dimengerti oleh publik global.
Prabowo tampil tenang, membawa pesan moral tentang Palestina, menolak kekerasan, menyerukan solusi dua negara, dan bahkan menawarkan pasukan perdamaian Indonesia.
Esensi pidato adalah visi dan misi Indonesia untuk penyelesaian konflik Gaza, kelaparan karena bantuan kemanusian yang terblokir, solusi damai, dan persuasi untuk pengakuan kedaulatan Palestina.
Kemudian ada penegasan bahwa hukum adalah jembatan solidaritas yang mengikat hati nurani bangsa-bangsa.
Prabowo menambahkan bahwa Palestina adalah simbol penderitaan universal, sedangkan kesanggupan Indonesia untuk mengirimkan pasukan perdamaian adalah simbol keberanian moral.
Dalam pidato tersebut, disampaikan juga bahwa Indonesia adalah ksatria perdamaian, sebagai pewaris tradisi Bung Karno di panggung dunia.
Ideologi yang terkandung dalam pidato adalah prinsip humanis, menempatkan hukum sebagai kesepakatan moral umat manusia, sehingga membangun legitimasi moral serta nurani.
https://rri.co.id/sudut-pandang/1854860/narasi-semiotika-hukum-pidato-prabowo-vs-trump
Prabowo tampak menguasai substansi materi, bukan hanya membaca teks.
Apa yang disampaikan adalah gagasan dan kesungguhan.
Pidato tersebut banyak menyitir nilai-nilai lintas budaya Barat maupun Timur, dan kemudian mengaitkannya dengan realitas dunia saat ini.
Isi pidato Prabowo dinilai kritis membangun, menyertakan data, fakta kawasan, dan idealisme Piagam PBB.
Strategi pemilihan kosakata yang akurat dan tegas terhadap aktor-aktor pembobol hukum internasional memberi kesan bahwa kritik itu tidak mengundang balasan langsung, karena dilapisi oleh
keabsahan moral dan hukum.
https://www.suarasurabaya.net/catatan-pemred/2025/pidato-prabowo-di-sidang-umum-pbb-diksi-kolektif-retorika-moral-dan-posisi-indonesia/
Isi pidato Prabowo mampu menarik perhatian, karena membawa beberapa tema besar ke panggung forum dunia.
Beberapa poin penting pidato tersebut adalah:
-) Kesetaraan manusia dan inspirasi demokrasi:
Deklarasi kemerdekaan AS menjadi inspirasi gerakan demokrasi global, dan akar nilai universal tersebut sangat terkait dengan konteks perjuangan Indonesia dalam melawan penjajahan.
-) Sejarah penjajahan Indonesia:
Selama berabad-abad, rakyat Indonesia hidup di bawah penjajahan, penindasan, dan perbudakan, serta diperlakukan lebih rendah daripada anjing, di tanah air sendiri.
-) Isu Palestina dan kritik terhadap ketidakadilan global:
Menyoroti penderitaan Palestina sebagai persoalan kemanusiaan universal.
Isu ini menjadi medium untuk menyuarakan keadilan global dan tanggung jawab negara-negara besar.
-) Komitmen Indonesia terhadap misi perdamaian:
Menegaskan bahwa Indonesia adalah salah satu penyumbang besar pasukan penjaga perdamaian PBB, dan Indonesia siap memainkan peran aktif dalam menjaga stabilitas dunia.
Pidato Prabowo mempresentasikan gagasan-gagasan dengan gaya retorika yang tegas tanpa terkesan agresif, sehingga bernilai orisinal dan penuh makna.
Pujian Presiden AS terhadap pemimpin negara lain memang bukan hal baru dalam diplomasi global.
Namun, konteksnya penting sebagai validasi legitimasi internasional negara Indonesia, terutama di arena negara-negara Global Selatan yang melakukan inisiatif untuk keadilan global.
Dalam hal ini, Indonesia bisa memperoleh citra yang relevan dan semakin diperhitungkan di forum global.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI