Peningkatan Pengetahuan Remaja, Mahasiswa MBKM Proyek Kemanusiaan Untag Surabaya Berikan Penyuluhan Kesehatan Reproduksi

Surabaya, 5 Juli 2022. Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah program dirancang oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan untuk bekal memasuki dunia kerja. MBKM Proyek Kemanusiaan merupakan program yang dirancang oleh prodi Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. 

Pramesti Ardelia mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang didampingi oleh dosen pembimbing Drs. Herlan Pratikto, M.Si. melaksanakan kegiatan MBKM Proyek Kemanusiaan di PLATO Foundation dilaksanakan mulai dari bulan April hingga Juni. PLATO Foundation (empowering and Learning trough Assistance, Training, Organizing) atau (Pemberdayaan dan Pembelajaran melalui Pendampingan, Pelatihan dan Pengorganisasian) merupakan sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang rehabilitasi sosial, pengembangan diri dan pemberdayaan masyarakat dengan motto "Berdaya dan Berkarya Menuju Kemandirian".

Melalui program MBKM proyek kemanusiaan, Pramesti memberikan edukasi tentang kesehatan reproduksi. Sasaran dalam program ini yaitu remaja-remaja binaan koalisi Pagesangan. Program pengabdian ini didasari sesuai dengan program dari PLATO yaitu program pemberdayaan masyarakat yaitu pembentukan dan pengembangan koalisi bersih narkoba di tingkat kelurahan, pendampingan kepada warga binaan permasyarakatan. 

Permasalahan kesehatan reproduksi remaja, penting bagi pembangunan nasional mengingat besarnya populasi penduduk remaja dan dampak jangka panjang yang ditimbulkan dari persoalan kesehatan reproduksi dan seksual remaja. Remaja harus dipersiapkan baik secara pengetahuan, sikap maupun tindakan pencapaian reproduksi yang sehat. Dengan demikian, diperlukan adanya edukasi dan sosialisasi terkait tentang pentingnya tentang kesehatan reproduksi pada remaja.

Program edukasi ini dilaksanakan pada Rabu (25/06/2022) di Panti Asuhan Muhammadiyah Pagesangan. Kegiatan pertama adalah pengisian pre-test untuk mengukur pengetahuan sebelum diadakan psikoedukasi dilakukan. Baru kemudian dilanjutkan pada kegiatan kedua yaitu penyampaian materi yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja.

Setelah itu, dilanjutkan dengan ice breaking yang bertujuan untuk menjaga stabilitas kondisi agar tetap segar dan nyaman dalam menyerap informasi serta menguatkan hubungan antara peserta dengan pemateri.

dokpri

Kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab yang bertujuan untuk merespon pemahaman peserta setelah diberikan materi psikoedukasi. Para remaja binaan mengikuti psikoedukasi dengan aktif, mereka aktif bertanya dan berdiskusi. Setelah itu, diberikan post-test untuk mengukur pengetahuan setelah psikoedukasi.