Belakangan ini ramai dibicarakan tentang bagaimana kegiatan ospek berjalan di kampus. Yang biasanya dapat dilakukan secara tatap muka langsung namun untuk saat ini hanya dapat dilaksanakan secara daring atau virtual. Hal tersebut membatasi beragam kegiatan di dalam ospek itu sendiri.
Mungkin ada beberapa kegiatan-kegiatan yang dihapus namun juga ada serangkaian kegiatan yang disiasati dapat tetap berjalan meski dilaksanakan secara daring. Yang terpenting esensi dari kegiatan ospek dimana menjadi wadah untuk mengenal kampus lebih dekat bagi mahasiswa baru tidak hilang begitu saja.
Dalam pelaksanaan ospek seharusnya dapat diisi dengan kegiatan-kegiatan yang edukatif namun sangat disayangkan bahwasannya terdengar berita masih ada kakak-kakak senior yang masih suka marah-marah dalam kegiatan tersebut. Kurang elok rasanya jika masih ada cara-cara seperti itu di dalam kegiatan ospek tersebut.Â
Mungkin perlu diingat bagi kakak-kakak senior yang masih suka mencari-cari kesalahan juniornya ketika ospek berlangsung. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan olehmu kakak-kakak senior sebelum nanti malu sendiri :
1. Pinjam Meminjam Uang
Kehidupan di kampus sungguh dinamis. Beragam kegiatan perkuliahan dan kegiatan-kegiatan di dalamnya sungguh penuh tantangan. Uang saku dari orang tua kadang habis di tengah bulan.
Lalu ke manakah harus meminjam uang kalau teman-teman seangkatan nyatanya sudah tak percaya lagi untuk meminjamkan uang.
Sedangkan kebutuhan untuk makan, bayar kos, nge-print tugas, bensin, dan lain sebagainya semakin meninggi. Maka adik tingkat adalah sasaran empuk untuk meminjam uang, maka dari itu baik-baiklah dengan adik tingkat saat ospek.
2. Pinjam Meminjam Buku
Adik tingkat yang rajin biasanya memiliki buku yang lengkap untuk menunjang perkuliahan. Sedangkan kakak tingkat yang sibuk terkadang tidak peduli akan hal itu. Saat skripsi tiba akhirnya kebingungan untuk mencari referensi. Setelah mentok, kembalilah kakak  tingkat kepada adik tingkat yang manis. Berharap berkenan untuk meminjami bukunya untuk mengisi daftar pustaka di skripsinya.
3. Ditraktir Makan
Saat di kantin adik tingkat memperhatikan kakak tingkatnya yang hanya makan dengan sepiring nasi dan telur dadar beserta kecap sebagai pelengkapnya. Di samping piring tersebut terlihat jelas segelas air putih gratisan dari ibu kantin.
Saking prihatinnya adik kelas kepada kakak kelas yang dulu pernah mengomelinya saat ospek dan sebagai bentuk akhlakul karimah si adik kelas yang ingin membalas perilaku tidak mengenakkan kakak kelas saat ospek dengan perbuatan baik. Maka secara diam-diam si adik kelas rela membayar seporsi telur dadar itu dengan ikhlas.Â
4. Lowongan Pekerjaan
Namanya hidup, orang tak tahu bagaimana yang terjadi ke depannya. Setiap orang pun memiliki zona suksesnya masing-masing. Mungkin si kakak tingkat yang galak itu sudah lama menganggur. Sedangkan adik kelas sudah mendapatkan pekerjaan tetap yang mapan.
Bisa jadi si adik kelas berkenan membantu kakak tingkat yang pernah mengomelinya untuk sekedar memberikan informasi lowongan kerja. Informasi tersebut jelas akan sangat bermanfaat untuk kakak kelas yang galak itu.
5. Ternyata Jodoh
Tersirat motif kakak senior dalam ospek yang sesungguhnya. Dengan gaya sok tegasnya ia harap akan memunculkan wibawa sehingga pesonanya tersebar kemana-mana. Menjadi magnet yang mampu menarik perhatian adik tingkat yang menjadi sasaranya. Apabila memang berjodoh,malah lucu jadinya. Yang dulu saat ospek selalu disemprot dengan gaya-gaya sok galak, nyatanya sekarang bertekuk lutut karena cinta.
Ya begitulah kiranya dinamika kehidupan di kampus. Seyogyanya kegiatan ospek menjadi wadah yang edukatif dan menjadi wadah yang tepat untuk orientasi kehidupan mahasiswa baru.Â
Kakak tingkat atau senior yang diberi amanah untuk melaksanakan kegiatan tersbut akan lebih baik jika memanfaatkan momentum ospek untuk mempererat tali silaturahim sehingga jaringan antar mahasiswa ke depannya akan semakin kuat dan dapat saling membantu satu sama lain. (prp)Â