Mohon tunggu...
Prahasto Wahju Pamungkas
Prahasto Wahju Pamungkas Mohon Tunggu... Advokat, Akademisi, Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa (Belanda, Inggris, Perancis dan Indonesia)

Seorang Advokat dan Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa dengan pengalaman kerja sejak tahun 1995, yang juga pernah menjadi Dosen Tidak Tetap pada (i) Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, (ii) Magister Hukum Universitas Pelita Harapan dan (iii) Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, yang gemar travelling, membaca, bersepeda, musik klasik, sejarah, geopolitik, sastra, koleksi perangko dan mata uang, serta memasak. https://pwpamungkas.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Volodymyr Zelenskyy dan Isu Pengaruh Rusia di Lembaga Anti-Korupsi Ukraina

24 Juli 2025   12:14 Diperbarui: 24 Juli 2025   22:51 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Protes di Ukraina sehubungan dengan UU Anti-Korupsi baru (Sumber/Kredit Foto: Al Jazeera)

Nilai Sistem dan Arah ke Depan

Kebijakan Presiden Volodymyr Zelenskyy ini merupakan titik kritis dalam dinamika perang dan politisasi domestik. Ukraina kini menghadapi tantangan menyatukan strategi militer, integritas hukum, dan kepemimpinan yang demokratis. Langkah Presiden Volodymyr Zelenskyy bisa menandakan kekhawatiran internal akan infiltrasi asing, tapi juga melemahkan sistem akuntabilitas, yang justru menjadi aset utama dalam perang propaganda dengan Kremlin dan perang struktural menuju keanggotaan Ukraina dalam Uni Eropa.

Antara Ancaman dan Risiko

Presiden Volodymir Zelenskyy menghadapi dilema rumit: mengamankan negara dari pengaruh asing, namun menjaga struktur demokrasi pasca-Euro Maidan. Reaksi publik dan partner Barat memperingatkan bahwa kita tengah menyaksikan pertaruhan legitimasi, bukan pada korupsi semata, tapi pada nilai demokrasi Ukraina yang dipertaruhkan.

Jika kompromi dan reformasi berhasil, maka hal ini akan jadi bukti pemerintahan yang matang. Namun jika demi stabilitas perang mengorbankan independensi institusi, itu bisa menjadi sinyal kemunduran demokrasi dan melemahkan posisi Ukraina dalam persaingan global.

===============

Catatan: Tulisan ini ditulis sepenuhnya dengan analisis prubadi berdasarkan informasi dan analisis lain yang tersedia di France24, Kyiv Independent, Kyiv Post, AP News, Financial Times, Jacksonville Journal Courier, The Guardian, Al Jazeera, Fox News, The New Yorker, ABC News

Jakarta, 24 Juli 2025
Prahasto Wahju Pamungkas

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun