Klaim Rusia bahwa mereka berperang demi melindungi komunitas Rusia di Donbass digunakan sebagai dasar pembenaran intervensi militer. Serupa dengan klaim Israel pada Druze, keduanya mengacu pada solidaritas terhadap komunitas etnis/religius diaspora.
Rusia menggunakan klaim ini untuk aneksasi wilayah dan legitimasi intervensi berskala besar, diiringi perubahan administratif dan referenda tidak sah.
Israel, sementara ini, menegaskan bahwa tindakan militer bersifat mitigatif terhadap ancaman langsung, berskala sangat terbatas dan tanpa niatan aneksasi terhadap wilayah Suriah, walaupun Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menuduh Israel menggunakan kelompok minoritas Druze, yang terlibat bentrokan dengan pasukan keamanan Suriah, sebagai dalih untuk memperluas ekspansi ke Suriah, negara tetangganya yang dilanda perang.
Meskipun motivasi geopolitik dan perhitungan strategis jelas terjadi, aspek ini menunjukkan Israel menggunakan "dalih kemanusiaan" dengan mekanisme yang jauh berbeda dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh Rusia di wilayah Donbass (Ukraina).
Negara Mana Lagi yang Terlibat?
Suku Arab Bedouin di Suriah, yang umumnya beragama Islam Sunni, terlibat langsung dalam bentrokan. Pemerintah Suriah juga sempat memihak Bedouin, meskipun akhirnya mundur setelah mendapat tekanan dan intervensi Israel serta diplomasi Amerika Serikat dan Turki.
Amerika Serikat, Turki, dan negara-negara Arab menekankan gencatan senjata yang berhasil, namun posisi resmi mereka beragam: Amerika Serikat dan Turki lebih menunjukkan keprihatinan akan stabilitas umum, sedangkan negara-negara Arab menekankan pentingnya non-intervensi.
Penilaian Legal: Dalih vs Aksi
Menurut Piagam Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), intervensi militer dibenarkan hanya jika mendapat persetujuan Dewan Keamanan PBB atau bersifat pembelaan diri spontan. Israel mengklaim melakukan pembelaan terhadap kelompok minoritas Druze, tetapi intervensi ini tetap kontroversial karena masuk ke wilayah kedaulatan Suriah tanpa mandat PBB. Jika dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh Rusia di wilayah Donbass (Ukraina), Rusoa menghadapi tuduhan lebih berat karena telah melakukan aneksasi atas wilayah Donetsk dan Luhansk.
Opini Akhir
Keberadaan Druze sebagai komunitas Arab minoritas yang eksklusif secara agama menjelaskan mengapa suku bangsa Arab Bedouin dan milisi sektarian Suriah terlibat konfrontasi.
Israel menjustifikasi intervensinya dengan argumentasi protektif terhadap kelompok minoritas yang berada dalam diaspora di Israel dan loyal terhadap negara Israel, sambil mengejar tujuan keamanan geopolitik, yaitu membentuk buffer zone di perbatasan Suriah.