Mohon tunggu...
Prahasto Wahju Pamungkas
Prahasto Wahju Pamungkas Mohon Tunggu... Advokat, Akademisi, Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa (Belanda, Inggris, Perancis dan Indonesia)

Seorang Advokat dan Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa dengan pengalaman kerja sejak tahun 1995, yang juga pernah menjadi Dosen Tidak Tetap pada (i) Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, (ii) Magister Hukum Universitas Pelita Harapan dan (iii) Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, yang gemar travelling, membaca, bersepeda, musik klasik, sejarah, geopolitik, sastra, koleksi perangko dan mata uang, serta memasak. https://pwpamungkas.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Druze, Bedouin dan Alasan Israel Intervensi Suriah

21 Juli 2025   10:48 Diperbarui: 21 Juli 2025   10:48 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pejuang Suku Bedouin di desa Mazzra saat konflik dengan kelompok militia Druze (Sumber/Kredit Foto: LA Times)

Klaim Rusia bahwa mereka berperang demi melindungi komunitas Rusia di Donbass digunakan sebagai dasar pembenaran intervensi militer. Serupa dengan klaim Israel pada Druze, keduanya mengacu pada solidaritas terhadap komunitas etnis/religius diaspora.

Pasukan keamanan Suriah berusaha mengakhiri konflik Bedouin vs Druze (Sumber/Kredit Foto: BBC)
Pasukan keamanan Suriah berusaha mengakhiri konflik Bedouin vs Druze (Sumber/Kredit Foto: BBC)
Namun, dalam praktik ada perbedaan besar.

Rusia menggunakan klaim ini untuk aneksasi wilayah dan legitimasi intervensi berskala besar, diiringi perubahan administratif dan referenda tidak sah.

Israel, sementara ini, menegaskan bahwa tindakan militer bersifat mitigatif terhadap ancaman langsung, berskala sangat terbatas dan tanpa niatan aneksasi terhadap wilayah Suriah, walaupun Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menuduh Israel menggunakan kelompok minoritas Druze, yang terlibat bentrokan dengan pasukan keamanan Suriah, sebagai dalih untuk memperluas ekspansi ke Suriah, negara tetangganya yang dilanda perang.

Meskipun motivasi geopolitik dan perhitungan strategis jelas terjadi, aspek ini menunjukkan Israel menggunakan "dalih kemanusiaan" dengan mekanisme yang jauh berbeda dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh Rusia di wilayah Donbass (Ukraina).

Negara Mana Lagi yang Terlibat?

Suku Arab Bedouin di Suriah, yang umumnya beragama Islam Sunni, terlibat langsung dalam bentrokan. Pemerintah Suriah juga sempat memihak Bedouin, meskipun akhirnya mundur setelah mendapat tekanan dan intervensi Israel serta diplomasi Amerika Serikat dan Turki.

Amerika Serikat, Turki, dan negara-negara Arab menekankan gencatan senjata yang berhasil, namun posisi resmi mereka beragam: Amerika Serikat dan Turki lebih menunjukkan keprihatinan akan stabilitas umum, sedangkan negara-negara Arab menekankan pentingnya non-intervensi.

Penilaian Legal: Dalih vs Aksi

Menurut Piagam Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), intervensi militer dibenarkan hanya jika mendapat persetujuan Dewan Keamanan PBB atau bersifat pembelaan diri spontan. Israel mengklaim melakukan pembelaan terhadap kelompok minoritas Druze, tetapi intervensi ini tetap kontroversial karena masuk ke wilayah kedaulatan Suriah tanpa mandat PBB. Jika dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh Rusia di wilayah Donbass (Ukraina), Rusoa menghadapi tuduhan lebih berat karena telah melakukan aneksasi atas wilayah Donetsk dan Luhansk.

Opini Akhir

Keberadaan Druze sebagai komunitas Arab minoritas yang eksklusif secara agama menjelaskan mengapa suku bangsa Arab Bedouin dan milisi sektarian Suriah terlibat konfrontasi.

Israel menjustifikasi intervensinya dengan argumentasi protektif terhadap kelompok minoritas yang berada dalam diaspora di Israel dan loyal terhadap negara Israel, sambil mengejar tujuan keamanan geopolitik, yaitu membentuk buffer zone di perbatasan Suriah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun