Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Den Haag di akhir bulan Juni 2025, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara tak terduga menyerang Spanyol karena menolak target belanja pertahanan 5% dari Produk Domestik Bruto (PDB), dengan mengancam "akan membuat Spanyol membayar dua kali lipat" dalam perdagangan dengan Amerika Serikat. Hal ini diberitakan dalam berbagai media massa di seluruh dunia.
Sebagai anggota NATO dan Uni Eropa, posisinya menimbulkan dua pertanyaan penting:
- Bagaimana bisa satu negara menerima sanksi ekonomi unilateral atas kebijakan pertahanan yang bersifat kolektif?
- Bagaimana bisa satu negara yang tergabung dalam blok perdagangan raksasa memiliki kedaulatan perdagangan sehingga dijatuhi sanksi perdagangan secara individual?
Selain itu, artikel ini membedah aspek hukum aliansi, kerangka perdagangan internasional, dan tantangan praktis pelaksanaan ancaman oleh Amerika dalam kerangka kerja sama transatlantik.
Sumber/Kredit Foto: Ground News

Aliansi NATO: Pertahanan Kolektif, Belanja Pertahanan Juga Kolektif
Sebagai aliansi militer/pertahanan terbesar di dunia, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) beroperasi berdasarkan prinsip kolektivitas. Komitmen anggaran belanja pertahanan (5% dari Produk Domestik Bruto (PDB)) dimaksudkan untuk memperkuat seluruh blok, bukan hanya untuk kepentingan atau memperkaya satu negara.
Oleh karenanya, ancaman tarif yang diarahkan hanya pada Spanyol bertentangan dengan esensi dan jiwa dari aliansi tersebut: tindakan bilateral yang bernada penghukuman terhadap satu anggota atas keputusan anggaran nasionalnya, melukai solidaritas kolektif dan prinsip interoperabilitas.
Baca juga: Melindungi Eropa, Mempertahankan Amerika Serikat: KTT NATO Den Haag 2025 dan Moscow Takut, Bukan Karena Anggaran NATO
Tarif "Bayar Dua Kali Lipat": Apa Bentuknya?
Istilah "bayar dua kali lipat" yang diulang-ulang Presiden Donald Trump secara informal merujuk pada ancaman tarif ganda, menaikkan tarif impor Amerika Serikat dari Spanyol secara signifikan. Namun, ia tidak merinci sektor atau mekanisme yang akan digunakan.
Tarif Pasal 232 adalah tindakan yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat berdasarkan Pasal 232 dari Trade Expansion Act 1962, yang mengesahkan penyesuaian impor yang mengancam keamanan nasional, terutama yang mempengaruhi baja dan aluminium, dengan peningkatan tarif baru-baru ini dan investigasi yang sedang berlangsung di sektor-sektor lain.Â
Tarif ini, yang awalnya diberlakukan pada tahun 2018, telah ditingkatkan menjadi 50% ad valorem untuk produk baja dan aluminium dari sebagian besar negara, dengan beberapa pengecualian, untuk melindungi industri dalam negeri dan kepentingan keamanan nasional.
Apakah Ini Urusan Militer atau Ekonomi?
Presiden Donald Trump mengaitkan penolakan Spanyol terhadap target anggaran belanja pertahanan NATO dengan hukuman ekonomi, tetapi langkah tersebut menyasar perdagangan umum (barang non-militer): agrikultur, manufaktur, farmasi, mobil.