Mohon tunggu...
Prahasto Wahju Pamungkas
Prahasto Wahju Pamungkas Mohon Tunggu... Advokat, Akademisi, Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa (Belanda, Inggris, Perancis dan Indonesia)

Seorang Advokat dan Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa dengan pengalaman kerja sejak tahun 1995, yang juga pernah menjadi Dosen Tidak Tetap pada (i) Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, (ii) Magister Hukum Universitas Pelita Harapan dan (iii) Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, yang gemar travelling, membaca, bersepeda, musik klasik, sejarah, geopolitik, sastra, koleksi perangko dan mata uang, serta memasak. https://pwpamungkas.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Roma Terbelah: Ketika Meloni Bertemu MAGA, dan Paus Bicara Nurani

20 Mei 2025   10:52 Diperbarui: 20 Mei 2025   10:52 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Donald Trump, Paus Leo XIV, Giorgia Meloni (Sumber: The Economist/Kredit Foto: Ellie Foreman-Peck)

Majalah The Economist melaporkan bahwa Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni telah berhasil meyakinkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa dia adalah sosok yang langka: seorang Eropa yang mencintai MAGA (Make America Great Again).

Sekarang, perdana menteri Italia itu mendapati dirinya berbagi kota Roma dengan seorang Paus yang telah mengkritik di media sosial tidak hanya J.D. Vance, Wakil Presiden Amerika Serikat, tetapi secara tidak langsung Presiden Donald Trump sendiri.

Dia harus memuji dan mendekati kepala negara Vatican dan pemimpin umat Katolik seluruh dinia yang merupakan kritikus paling sakral dari pemerintahan Presiden Donald Trump. Mungkinkah Paus Leo XIV itu tergoda untuk menumpulkan sindirannya?

Pernyataan dari The Economist ini membuka sejumlah lapisan politik dan simbolik yang sangat menarik dalam konteks hubungan transatlantik, dinamika internal Italia, serta ketegangan antara kekuasaan sekuler dan spiritual. (Sumber: The Economist, 2025)

Giorgia Meloni dan Strategi Politik Transatlantiknya

Antara Nasionalisme dan Relevansi Global

Giorgia Meloni, pemimpin sayap kanan dari partai Fratelli d'Italia, telah memainkan peran ganda: di satu sisi mempertahankan narasi nasionalis-populis di dalam negeri, namun di sisi lain juga berusaha menjadi aktor relevan dalam politik Barat.

Dengan mendekati Donald Trump, yang tetap menjadi figur sentral dalam politik Amerika, terutama jika ia kembali mencalonkan diri atau menang pada 2024/2025, Meloni berusaha menempatkan Italia sebagai jembatan antara Eropa dan AS versi MAGA (Make America Great Again).

Mengapa Trump?

Trump bagi Meloni adalah mitra ideologis: sama-sama mengusung populisme kanan, konservatisme budaya, dan kritik terhadap lembaga internasional seperti Uni Eropa atau PBB. Dengan menyatakan dukungan atau afinitas pada Trump, Meloni dapat:

  • Mengokohkan posisinya di antara kelompok populis global.
  • Menciptakan semacam asuransi geopolitik bila pemerintahan Biden gagal bertahan.
  • Memberi pesan simbolik kepada pemilih domestik bahwa ia punya pengaruh di luar negeri, termasuk di lingkaran kekuasaan Washington.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun