Mohon tunggu...
Prahasto Wahju Pamungkas
Prahasto Wahju Pamungkas Mohon Tunggu... Advokat, Akademisi, Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa (Belanda, Inggris, Perancis dan Indonesia)

Seorang Advokat dan Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa dengan pengalaman kerja sejak tahun 1995, yang juga pernah menjadi Dosen Tidak Tetap pada (i) Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, (ii) Magister Hukum Universitas Pelita Harapan dan (iii) Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, yang gemar travelling, membaca, bersepeda, musik klasik, sejarah, geopolitik, sastra, koleksi perangko dan mata uang, serta memasak. https://pwpamungkas.com

Selanjutnya

Tutup

Seni

Tersingkapnya Rahasia Kapel Sistina

9 Mei 2025   13:45 Diperbarui: 9 Mei 2025   19:35 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Story Behind Gregorio Allegri's Miserere (Sumber/Kredit Foto: englishcathedrals.co.uk)

Padre Martini  (Giovanni Battista atau Giambattista Martini) adalah seorang biarawan Fransiscan Conventual Italia, yang merupakan musisi, komposer, dan sejarawan musik terkemuka pada masa itu serta mentor Mozart.

Wolfgang Amadeus Mozart

Dari kerahasiaan yang sama muncullah sebuah cerita populer, yang didukung oleh sepucuk surat yang ditulis oleh Leopold Mozart kepada istrinya pada tanggal 14 April 1770, bahwa pada usia empat belas tahun, ketika mengunjungi Roma, putranya Wolfgang Amadeus Mozart (27 Januari 1756 -- 5 Desember 1791) pertama kali mendengar karya tersebut selama kebaktian hari Rabu, dan kemudian pada hari itu, menuliskannya sepenuhnya dari ingatan.

Namun, banyak keraguan muncul berkenaan dengan sebagian besar cerita ini, karena: 

  • Miserere dikenal di London, yang dikunjungi Mozart pada tahun 1764-65,
  • bahwa Mozart telah menemui Padre Martini yang juga mentornya dalam perjalanan ke Roma, dan
  • bahwa surat Leopold Mozart (satu-satunya sumber cerita ini), konon berisi beberapa pernyataan yang membingungkan dan tampaknya saling bertentangan.

Kurang dari 3 (tiga) bulan setelah mendengar lagu tersebut dan menyalinnya, Mozart telah memperoleh ketenaran atas karya musiknya dan dipanggil kembali ke Roma oleh Paus Clement XIV, yang menghujaninya dengan pujian atas prestasi jenius musiknya, dan kemudian menganugerahinya Ordo Kesatria Golden Spur pada tanggal 4 Juli 1770.

Wolfgang Amadeus Mozart (Sumber/Kredit Foto: art.com)
Wolfgang Amadeus Mozart (Sumber/Kredit Foto: art.com)
Kisah tentang bagaimana Wolfgang Amadeus Mozart yang berusia 14 (empat belas) tahun berhasil "menyingkap" misteri Miserere mei, Deus, yang dirahasiakan, sebagaimana diuraikan di atas adalah contoh menarik dari keingintahuan dan kecerdasan musikal awal.

Menjadi pertanyaan dalam pikiran Penulis, sebenarnya Wolfgang Amadeus Mozart mendengar Miserere mei, Deus:

  • di Kapel Sistina di mana karya tersebut selalu dimainkan;
  • di London di mana Miserere mei, Deus juga dikenal dan London dikunjungi Mozart; atau
  • dari Padre Martini, mentornya, yang juga memegang rahasia Vatican tersebut.

Kalau Mozart mendengarnya di London saat ia mengunjungi ibukota Kerajaan Britania Raya tersebut, di mana letak kerahasiaan karya tersebut?

Mari kita lupakan sejenak pertanyaan dalam pikiran Penulis, dan kembali berasumsi bahwa Wolfgang Amadeus Mozart mendengarnya saat ia berdiri di dekat Kapel Sistina.

Konteks Miserere mei, Deus

Miserere mei, Deus adalah mazmur pertobatan yang dikarang oleh Gregorio Allegri (14 Januari 1582 -- 17 Februari 1652) pada abad ke-17. Mazmur ini dipentaskan secara eksklusif di Kapel Sistina selama Pekan Suci dan dianggap sebagai karya yang sangat rahasia dan istimewa, dilindungi dari penyebaran luas melalui pembatasan gereja yang ketat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun