Mohon tunggu...
Prahasto Wahju Pamungkas
Prahasto Wahju Pamungkas Mohon Tunggu... Advokat, Akademisi, Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa (Belanda, Inggris, Perancis dan Indonesia)

Seorang Advokat dan Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa dengan pengalaman kerja sejak tahun 1995, yang juga pernah menjadi Dosen Tidak Tetap pada (i) Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, (ii) Magister Hukum Universitas Pelita Harapan dan (iii) Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, yang gemar travelling, membaca, bersepeda, musik klasik, sejarah, geopolitik, sastra, koleksi perangko dan mata uang, serta memasak. https://pwpamungkas.com

Selanjutnya

Tutup

Seni

Tersingkapnya Rahasia Kapel Sistina

9 Mei 2025   13:45 Diperbarui: 9 Mei 2025   19:35 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Miserere mei, Deus (Sumber/Kredit Foto: Andrea Scalia, Early Music)

Berita wafatnya Paus Franciscus, suasana Konklaf 2025 dan terpilihnya Kardinal Robert Francis Prevost sebagai Paus baru yang menggunakan nama Leo XIV masih hangat. Konklaf pemilihan paus yang diselenggarakan di dalam Kapel Sistina dilakukan secara rahasia dan menyimpan misteri mengenai apa yang dibicarakan di dalamnya.

Kapel Sistina tidak saja menyimpan rahasia konklaf, tetapi juga pernah menyimpan rahasia lain selama 140 (seratus empat puluh) tahun yang akhirnya dibongkar oleh seorang anak laki-laki berusia 14 (empat belas) tahun.

Miserere (Allegri)

Miserere (judul lengkapnya: Miserere mei, Deus, bahasa Latin untuk "Kasihanilah aku, ya Tuhan") adalah sebuah karya dari Mazmur 51 (Mazmur 50 dalam penomoran Septuaginta) oleh komposer Italia Gregorio Allegri.

Karya ini digubah pada masa pemerintahan Paus Urbanus VIII, sekitar tahun 1630-an, untuk dinyanyikan secara eksklusif di dalam Kapel Sistina selama kebaktian Tenebrae pada Pekan Suci, dan sifat mistik dari karya ini ditingkatkan oleh tradisi pertunjukan dan ornamen yang tidak tertulis.

Karya ini ditulis untuk tiga paduan suara, masing-masing dua dari lima dan empat suara, dengan paduan suara ketiga menyanyikan respons nyanyian datar, masing-masing bernyanyi secara bergantian dan bergabung untuk menyanyikan bagian akhir dalam salah satu contoh polifoni yang paling dikenal dan bertahan lama, dalam hal ini dalam 9 (sembilan) bagian.

Digubah sekitar tahun 1638, aransemen Miserere karya Allegri termasuk dalam aransemen falsobordone yang digunakan oleh paduan suara Kapel Sistina selama liturgi Pekan Suci, praktek yang sudah ada sejak setidaknya tahun 1514.

Miserere mei, Deus (Sumber/Kredit Foto: Andrea Scalia, Early Music)
Miserere mei, Deus (Sumber/Kredit Foto: Andrea Scalia, Early Music)
Rahasia Kapel Sistina

Pada saat itu, ada beberapa mitos seputar karya tersebut yang naik ke permukaan, yang mengatakan bahwa tradisi ornamen Renaissance seperti yang dipraktekkan di Kapel Sistina, tidak ada yang mengetahuinya di luar Vatican. Hal itu terjadi pada saat karya tersebut menjadi terkenal.

Kerahasiaan ini ditegaskan dengan pernyataan yang sering diulang-ulang bahwa hanya ada "3 (tiga) salinan resmi di luar Vatican, yaitu yang dipegang oleh (i) Kaisar Leopold I dari Dinasti Habsburg (Kaisar Roma Suci), (ii) Raja Portugal Philip III yang juga Raja Spanyol dengan nama Philip IV dari Dinasti Habsburg, dan(iii)  Padre Martini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun