Aku tidak pernah menyangka bisa jatuh hati pada seorang idol lokal. Aku terbiasa menikmati musik Korea, menonton drama, dan menyelami dunia K-Pop yang penuh warna. Playlistku acak, seringkali hanya mengikuti mood  dan jujur saja, aku bukan orang yang rajin mengikuti perkembangan musik Indonesia.
Tapi semuanya berubah sejak aku mengenal Piche Kota, finalis Top 6 Indonesian Idol XIII, pemuda berbakat dari Atambua, Nusa Tenggara Timur. Dan yang lebih tak kusangka, semua bermula dari Jackson Wang.
Saat itu, aku hanya iseng menonton episode Indonesian Idol karena penasaran dengan penampilan Jackson sebagai juri tamu. Tapi yang membuatku terdiam bukan Jackson  melainkan seorang peserta bernama Piche Kota yang membawakan lagu Kenangan Terindah.Â
Ada sesuatu dalam cara Piche bernyanyi yang membuatku berhenti scrolling dan benar-benar mendengarkan. Bukan karena teknik vokalnya saja, tapi karena rasa yang ia bawa dalam setiap lirik. Dari sana, aku mulai menggali lebih dalam tentang siapa dia sebenarnya.
Aku menemukan videonya yang dulu menyanyi dari kafe ke kafe, salah satunya saat membawakan lagu Semata Karenamu. Penampilannya masih sederhana, tapi ketulusannya tak bisa disangkal. Dari sana, aku tahu kalau aku bukan hanya suka suaranya. Aku mengaguminya.Â
Dari Atambua ke Jakarta: Perjalanan yang Menginspirasi
Piche Kota bukan berasal dari kota besar. Ia tumbuh di Atambua, NTT. Daerah yang mungkin jarang disebut dalam peta industri hiburan Indonesia. Tapi justru dari tempat kecil itulah lahir seorang pemuda besar, yang kini namanya makin dikenal.
Piche adalah bukti nyata bahwa mimpi bisa dijemput siapa pun, dari mana pun, selama ia punya tekad dan hati yang tulus. Dulu ia menyanyi dari kafe ke kafe. Kini ia tampil di panggung besar, dinanti banyak orang, dan disambut dengan cinta oleh penggemarnya yang menamakan diri sebagai Picheverse.Â
Sebagai fans, mungkin mereka tahu perjalanannya tidak selalu mulus. Komentar negatif sering kali muncul. Tapi hal itu tak pernah menjadi penghalang.
Aku tahu Piche bukan hanya memiliki suara merdu. Dia pekerja keras, rendah hati, dan terus berkembang. Setiap penampilannya terasa lebih matang, lebih menyentuh, dan semakin membuktikan bahwa dia layak disebut idola.
Dan ya, kini setiap kali dia tampil, aku pribadi tidak pernah tenang bukan karena meragukannya, tapi karena ingin dunia melihat apa yang aku lihat yaitu bahwa Piche Kota adalah bintang yang sesungguhnya.Â