Boyolali - Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga yang tergabung dalam kelompok Program Pengabdian Masyarakat (PPM) Prabhakara 236 melaksanakan kegiatan wawancara industri pengrajin kuningan di Dusun Tumangsari.
Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa mengunjungi dua tempat usaha kerajinan kuningan, yaitu Amik Art Gallery dan Ars Art Industry. Wawancara di Amik Art Gallery dilakukan bersama Pak Suwarto, sementara di Ars Art Industry mahasiswa berdiskusi dengan Mas Adam.Kerajinan kuningan sendiri merupakan ikon terkenal dari Dusun Tumangsari, Desa Cepogo, Kecamatan Cepogo. Â
Melalui wawancara ini, mahasiswa menggali informasi seputar proses pembuatan kerajinan kuningan, strategi pemasaran, biaya produksi, sumber daya manusia (SDM), hingga tantangan yang dihadapi para pengrajin dalam menjaga keberlanjutan usaha.Wawancara ini membuka wawasan mahasiswa dengan informasi menarik yang sebelumnya belum pernah mereka dapatkan.
Dalam kesempatan tersebut, Pak Suwarto menyampaikan bahwa Amik Art Gallery memiliki beberapa produk custom yang bersifat eksklusif dan tidak bisa dipublikasikan.
"Untuk pemesanan barang konsumen atau pembeli bisa melakukan custom sesuai permintaan mereka. Di sini ada produk custom dari luar negeri, tepatnya dari Swiss. Produk ini sudah memiliki hak cipta sehingga tidak boleh dipublikasikan sembarangan. Kalau ada yang menjiplak desain tersebut tanpa izin, maka akan dikenakan denda" jelas Pak Suwarto.
Hasil karya para pengrajin di sini bukan hanya dikenal di Indonesia sudah lama dikenal luas sebagai salah satu pusat penghasil kerajinan kuningan berkualitas di Jawa Tengah, bahkan produk-produknya mampu menembus pasar nasional maupun internasional.
Seperti yang kita ketahui, kondisi perekonomian Indonesia saat ini sedang naik turun. Hal ini ternyata juga berpengaruh terhadap permintaan pembeli di Amik Art Gallery maupun Ars Art Industry, di mana tingkat pemesanan produk ikut mengalami pasang surut.
Mas Adam dari Ars Art Industry juga menuturkan hal serupa.
"Kalau sekarang ini ekonomi lagi agak susah ya, jadi pesanan sedikit menurun. Tapi alhamdulilah tetap masih ada juga yang pesan," ujar Mas Adam.
Kunjungan ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan PPM Prabhakara 236 di Dusun Tumangsari, yang melibatkan interaksi langsung dengan masyarakat dan pelaku usaha kerajinan setempat.