Di belahan Asia, Cina dan Taiwan, atau Korea Utara dan Korea Selatan, yang sering "saling memanaskan" suasana, sebenarnya tidak pernah benar-benar meletus menjadi perang terbuka.
Indonesia sendiri berpegang teguh pada konstitusi dan nilai yang dianut, yaitu ikut melaksanakan perdamaian dunia (seperti termaktub di bagian Pembukaan UUD 1945) dan menjalankan politik bebas-aktif. Artinya, Indonesia tidak akan memihak siapapun dan selalu menyuarakan penyelesaian konflik melalui jalan dialog.
Menurut Menteri Pertahanan Indonesia periode 2019-2024, Prabowo Subianto, strategi pertahanan Indonesia dirancang untuk melindungi diri dan bukan untuk menginvasi negara lain. Tidak pernah dalam sejarahnya bangsa-bangsa Asia Tenggara saling menginvasi dan menaklukkan. Karakter manusianya berbeda dengan manusia di Eropa dan Amerika yang gemar mengobarkan perang dalam skala besar.
Dengan melihat berbagai kondisi di atas, seharusnya kemungkinan meletusnya Perang Dunia III sangat kecil. Jika terjadi perang pun, maka itu perang di antara negara yang konflik saja, misalnya Rusia-Ukraina atau Iran-Israel. Ibaratnya, "Mereka yang perang, kok kita diikutkan?". Itu adalah perang mereka, bukan perang kita (it is their war, not ours).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI