Awal tahun 2020 saat masyarakat di daerah lain pada umumnya merayakan Tahun Baru dengan suka cita dan penuh kegembiraan, warga DKI Jakarta justru berdukacita karena sebagian wilayahnya terkena musibah banjir.
Begitu luas cakupan wilayah yang terkena banjir, demikian juga ketinggian air sangat bervariasi namun rata-rata cukup tinggi bahkan ada yang mencapai 3 meter.
Banjir ini berimbas pada kegiatan dan sarana prasarana di Jakarta dan sekitarnya. Air menggenang dan mengganggu beroperasinya fasilitas-fasilitas umum seperti moda transportasi seperti KRL, KA Bandara hingga prasarana umum seperti jalan tol. Keadaan tersebut menyebabkan jumlah masyarakat yang terkena dampak banjir sangat banyak, dan sudah tentu kerugian yang ditimbulkannya pun sangat besar.
Upaya-upaya penanganan banjir sebenarnya telah banyak dilakukan namun terkesan inisiasi dan pelaksanaannya lebih didominasi oleh pihak pemerintah, sehingga masyarakat cenderung bersifat pasif. Padahal disadari bahwa masalah lingkungan khususnya banjir merupakan tanggung jawab bersama semua pihak, termasuk di dalamnya warga masyarakat.
Sebagai bagian dari masyarakat, sekolah dengan demikian tidak dapat melepaskan diri dari tanggung jawab tersebut. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, sudah sejak lama mengarahkan dan memberikan penghargaan kepada sekolah yang secara konsisten dan berkesinambungan melakukan upaya mengembangkan sikap dan perilaku pro-lingkungan kepada para siswanya, yang diberi nama Sekolah Adiwiyata.
Program Studi Magister Manajemen Lingkungan Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta, merasa terpanggil untuk membantu sekolah dalam mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, asri dan nyaman sehingga sangat kondusif untuk proses pembelajaran. Sebagai wujud tanggung jawab membina sekolah-sekolah yang berada di bawah Yayasan Pembina UNJ, Koordinator Program Studi, Dr. Achmad Husen, M.Pd. menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema Penguatan Peran Siswa Dalam Memdukung Sekolah Adiwiyata, bertempat di SMP Labschool Rawamangun, Jakarta Timur. Kegiatan tersebut diikuti oleh Pimpinan Sekolah, Pembina OSIS, Pembimbing Kegiatan Kesiswaan, Pengurus OSIS, Pengurus MPK, dan Pengurus Rohis, seluruhnya berjumlah 94 orang.
Menurut Kepala SMP Labschool Jakarta, Bapak Drs. H. Asdi Wiharto, kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi warga sekolah dalam rangka meningkatkan pemahaman dan wawasan serta mengimplementasikan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan, sehingga seluruh warga sekolah tumbuh dan berkembang sikap dan perilaku pro-lingkungan. Hal ini sangat penting bukan hanya ikut berkontribusi terhadap upaya menjaga dan memelihara lingkungan sekolah, tetapi juga konservasi lingkungan dalam arti luas. Dia berharap seluruh peserta dapat memanfaatkan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya, sehingga kehadiran mereka tidak mubadzir.
Berdasarkan pantauan dan evaluasi terhadap kegiatan serta wawancara yang dilakukan, peserta menunjukkan antusiasme dan sangat bersemangat dalam mengikuti kegiatan, dan mereka merasakan manfaat yang sangat besar bagi perencanaan dan pelaksanaan program kesiswaan yang mendukung terwujudnya Sekolah Adiwiyata pada masa yang akan datang. Oleh karena itu mereka berharap setelah kegiatan ini ada tindaklanjutnya, baik berupa konsultasi maupun bentuk kegiatan lainnya.