Mohon tunggu...
PPI Tiongkok
PPI Tiongkok Mohon Tunggu... Lainnya - Berdaya-Berkarya-Bersama

PPI Tiongkok merupakan organisasi mahasiswa, sebuah wadah skala nasional yang menaungi berbagai organisasi pelajar Indonesia di seluruh Tiongkok dengan tujuan untuk mempermudah mahasiswa Indonesia bertukar pikiran secara aktif.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Ngopi Series 1.0: Prospek Lulusan Tiongkok, Kuliah di Tiongkok Mau Jadi Apa?

4 Oktober 2020   17:50 Diperbarui: 4 Oktober 2020   17:52 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis: Nova Edvike Trinanda | Sichuan University

Design: Alice Pricillya

Bidang Relasi Alumni dan Bursa Kerja PPI Tiongkok (2/10/2020), mengadakan webinar "Ngobrol Seputar Profesi (Ngopi)" series 1.0 melalui aplikasi Zoom Meeting. Dengan tema yang sangat menarik, yaitu "Prospek Lulusan Tiongkok" webinar ini berhasil menarik banyak audience dengan lebih dari 350 participants yang bergabung di aplikasi Zoom Meeting. Webinar yang disiarkan langsung di akun YouTube PPI Tiongkok ini berlangsung lancar, dengan pembawaan yang santai dari moderator dan para pemateri.

Webinar ini dibuka dengan moderator yang memaparkan kerjasama antara Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok dengan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok yang membantu pembangunan perpustakan untuk Natuna. Program ini bertujuan untuk menggalangkan dana dari para donatur untuk menyukseskan pembangunan perpustakaan dan kegiatan Youth Inspiration yang mencakup desa binaan serta kelas inspirasi di Desa Pengadah, Kepulauan Natuna.

Bantuan bisa dikirim melalui:

  • WeChat: fznlhdi
  • Alipay: 18507832120
  • Ovo: 081332350052 a.n Millatul Fahiroh
  • Go pay: +6281332350052
  • Rekening BCA: 6670475733 a.n Fauzan Alhadi.

Selanjutnya sambutan dari Ketua Umum PPI Tiongkok, Nikko Akbar menyampaikan bahwa saat ini tercatat kurang lebih 14.000 mahasiswa Indonesia yang sedang berkuliah di Tiongkok, mulai dari jenjang S1, S2, sampai S3. Dan di tahun ini, berdasarkan pendataan non-formal terakhir, terdapat sekitar 700-800 mahasiswa yang lulus di tahun 2020, di sini menunjukkan bahwa potensi SDM dari mahasiswa Indonesia di Tiongkok cukup besar.

"Potensi SDM dari mahasiswa Indonesia di Tiongkok cukup besar, untuk itu saya mengharapkan teman-teman semua dapat mengoptimalkan forum ini untuk bertanya ataupun berdiskusi tentang keresahan mengenai prospek lulusan Tiongkok, serta mendapatkan ilmu dan insight dari para narasumber malam hari ini," jelas Nikko Akbar, Ketua Umum PPI Tiongkok.

Setelah pemaparan singkat dari Ketua Umum PPI Tiongkok, moderator langsung mengarahkan kepada Ibu Jona Widhagdo Putri, Penasihat Khusus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, selaku narasumber pertama untuk menyampaikan materi.

Pada kesempatan ini, Ibu Jona menyampaikan tentang metode "Tracer Study", yaitu metode pelacakan untuk mengetahui daya saing dan sebaran kerja alumni lulusan Tiongkok di Indonesia maupun di luar Indonesia. Selain itu, beliau juga memaparkan bagaimana cara lulusan Tiongkok untuk memaksimalkan potensi yang ada, seperti mempersiapkan diri, hingga memberikan gambaran tentang kebutuhan tenaga kerja di berbagai sektor.

Di akhir pemaparan materi, beliau juga menyampaikan pesan untuk mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di Tiongkok.

"Semangat untuk semuanya yang sedang menempuh pendidikan di Tiongkok, semoga bisa tetap berfikiran positif meskipun sedang dalam masa pandemi COVID-19, lulus dengan nilai terbaik dan kembali ke Indonesia untuk mengaplikasikan ilmu yang sudah didapatkan," ujar Ibu Jona Widhagdo Putri.

Tangkapan layar
Tangkapan layar
Tangkapan layar
Tangkapan layar
Selanjutnya moderator langsung mengarahkan kepada narasumber kedua, Fadlan Muzzaki, selaku Koordinator PPI Dunia 2019-2020, Ketua Umum PPI Tiongkok 2018-2020, dan Konsultan/Tenaga SDGS Indonesia-BAPPENAS. Pada kesempatan ini Fadlan membagikan pengalaman-pengalaman menarik sewaktu menjadi mahasiswa Indonesia di Tiongkok. Selain membagikan pengalaman dan menjelaskan prospek lulusan Tiongkok di Indonesia, Fadlan juga menyampaikan beberapa manfaat dan penerapan ilmu yang didapat setelah berkuliah ataupun berorganisasi di Tiongkok.

"Intinya, banyak sekali hal-hal yang bisa dimanfaatkan ketika temen-temen semua memakai title lulusan dari Tiongkok, selama temen-temen bisa mengubah hal tersebut ke dampak atau ke hal-hal yang lebih positif, percayalah prospek kedepannya akan sangat menjanjikan," jelas Fadlan Muzzaki, sebagai perwakilan alumni Tiongkok 2020.

Berbeda dari narasumber-narasumber sebelumnya yang memaparkan prospek lulusan Tiongkok, narasumber selanjutnya, Raynaldo Aprillio, yang juga seorang Executive Recruitment Consultant Bosshire Indonesia, berfokus pada poin bagaimana membangun personal branding untuk standout di antara pelamar-pelamar lainnya.

"Personal branding sangat dibutuhkan, selain CV, temen-temen bisa menuliskan nya di LinkedIn ataupun blog, karena employer ketika ada seseorang pelamar yang apply suatu pekerjaan, pasti akan mengecek nama temen-temen di google, dan ketika temen-temen membuat konten yang useful, itu sangat menguntungkan dan menjadi poin plus," jelas Ray, dalam penyampaian materinya di webinar kali ini.

Selain personal branding, Ray juga memberikan tips-tips tentang hal yang harus dilakukan setelah lulus dari Tiongkok, salah satunya adalah mencari koneksi dan memantau pergerakan lowongan kerja, seperti: online job portal, social media, group/communities, dan head hunter.

Webinar "Ngobrol Seputar Profesi (Ngopi)" ini di tutup dengan moderator yang membagikan kode QR pengisian questionnaire mengenai acara, dan virtual foto bersama untuk seluruh peserta yang telah hadir dan mengikuti acara ini di Zoom Meeting.

164481-5f79a7de8ede4855db798a82.png
164481-5f79a7de8ede4855db798a82.png
Salam Perhimpunan!

PPI Tiongkok 2020-2021

Berdaya, Berkarya, Bersama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun