Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ternyata Saya Hanya Kompasianer, Bukan "Blogger"?

30 April 2017   19:25 Diperbarui: 30 April 2017   19:33 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Nara sumber (dokumentasi pribadi) "][/caption]

Acara Kompasianer Palembang di Stisipol Candradimuka, Palembang kemarin, 29 April 2017 pukul 13.15 sampai 17.00 membuka cakrawala bagi saya pribadi, bukan hanya bahwa 'ngeblog' itu asyik, namun ternyata saya pun jadi 'ngeh' bahwa saya tidak punya lagi blog  pribadi bertahun-tahun atau walau masih punya tetapi sudah lupa nama akunnya dan sudah lupa 'passwordnya'.

'So what, gitu,lho'?

Iya sih, sejak kenal kompasiana 23 Oktober 2010 saya merasa tidak perlu lagi mengaktualisasikan diri dalam sebuah 'blog' pribadi, karena memang tidak punya waktu khusus dan tidak punya kemampuan 'memelihara blog' sendiri. Kalau toh isi 'blog' itu apa yang saya biasa tulis di Kompasiana atau artikel kesehatan yang sudah biasa saya baca di 'textbook' ngapain juga, bukan?

Makanya, walau hanya berencana 'partisipasi' sekitar 30-45 menit menongkrongi acara ini, ternyata saya mengikutinya sampai selesai, terpaksa terkagum-kagum dengan 4 orang narasumber yang 9 tahun atau lebih sudah 'memelihara blog' pribadinya bahkan sampai menjadi 'travel blogger' yang dicari-cari media cetak.

"Target saya adalah isi tulisan saya di majalah maskapai penerbangan" Ungkap mbak Katerina, travel blogger  yang tuliusannya sudah ke tingkat nasional dan sering berseliweran di majalah-majalah ibu-ibu. Awalnya dia bilang buat foto bagus dulu, baru ceritanya menyusul, makanya dia menyarankan media sosial seperti 'IG,FB,Twit' juga menjadi ajang promosi bagi editor-editor majalah yang ada segmen travelingnya. Fotonya diminta dulu, baru ulasannya menyusul.

Mbak Katerina malah pernah dapat kamera gratis, karena yang jual ternyata mengerti nilai jual 'blog' dan minta tokonya diulas di 'blog' yang bersangkutan.

Kalau ko Deddy Huang, saya baru mengerti mengapa dia jarang nulis di Kompasiana, karena ternyata memang lebih memilih mengisi 'blog' pribadinya dahulu. Dia sangat 'eksis' di perjalanan terutama kulinernya dan dunia malam sebuah daerah. Hal-hal sederhana di kota Palembang pun dia sering tulis seperti cara mendapatkan 'angkot' jurusan apapun di Palembang dan apa saja yang dilaluinya. Ternyata hal sederhana seperti itu diminati orang yang mau datang ke Palembang.

Nah, giliran 'Om ndut' yang bicara, giliran mahasiswa 'culun' di Stisipol yang mungkin bercita-cita jadi wartawan kesengsem ingin juga mengalami diundang jalan-jalan oleh tempat-tempat destinasi wisata karena sering menang lomba 'blog'. Dia mengaku pernah ikut 100-an lomba 'blog' dan yang menang ada 10-an. Lumayan jalan-jalan gratis, dibayarin.

Terakhir, mbak Ira yang merupakan 'blogger' senior di Palembang yang pernah mengasuh blog 'wong kito', dia bekerja di Dinas Pariwisata Propinsi Sumatera Selatan, menyadari kekuatan 'blogger' untuk jualan pariwisata lebih berguna daripada beriklan di media cetak yang nota bene akan disimpan atau dibuang di kotak sampah. 

"Makanya kami menyaring 'blogger' yang mau diundang di acara wisata propinsi, harus yang konsisten menulis minimal seminggu sekali, lalu 'follower' di 'IG,twitdan FB' nya minimal seribu orang. Karena kalau si 'blogger' sudah diundang di acara wisata, lalu sesudah pulang tidak ada 'feedback' laporan perjalanannya minimal 3, maka bisa saja dianggap kami ini korupsi atau si 'blogger' korupsi uang negara."Katanya lugas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun