Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menjadi Dokter Itu Hanya Menyenangkan, Jika...

25 Mei 2016   05:47 Diperbarui: 25 Mei 2016   09:33 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sarapan di kantin, penyejuk langsung kulkas (dokumentasi pribadi)

Enakkah menjadi dokter? Tergantung....

Tergantung apa? Tergantung dari apakah 'pencapaian' sesuai dengan 'harapan'  si dokter, yaitu apa yang diharapkannya dan keluarga yang menyekolahkannya saat sebelum menjadi dokter dan bagaimana pencapaiannya setelah lulus dan bekerja.

Ada dokter yang harapannya sebatas menjadi PNS, maka dia akan bahagia kalau diangkat jadi PNS, ada yang harapannya harus menjadi spesialis, maka dia akan bahagia kalau lulus spesialis. Ada yang tidak peduli mau menjadi  PNS atau spesialis atau tidak, yang penting banyak uang, maka dia belum bahagia kalau uangnya belum banyak. Berapakah uang yang bisa membuat dia puas? Itu masing-masing pencinta uang jawabannya beda lagi.

Ada yang sangat ingin membantu orang sakit, maka dia akan senang bekerja walau gajinya kecil sebagai honorer sekalipun, belum pasti diangkat PNS, belum pasti akan ada tabungan untuk ambil spesialis, 'boro-boro' dapat banyak uang. Melihat banyak orang sakit tertolong dia sudah puas, mungkin saja dia sudah punya beasiswa atau ada warisan?

Menjadi dokter juga akan sangat menyenangkan kalau sehat dan tidak mudah sakit. Teman saya ada yang tidak bisa lagi praktek, karena menderita lupus dan harus makan obat anti radang yang membuatnya sangat mudah tertular penyakit. Ada yang sangat mudah lelah, sehingga harus keluar dari pendidikan spesialis akibat tidak kuat belajar sambil bekerja dengan waktu tidur hanya 4-6 jam sehari.

Menjadi dokter itu juga menyenangkan kalau senang ngobrol dan 'nyambung' kalau ditanya, kalau ketus dan malas ngomong, atau kalau menjawab pertanyaan 'gak nyambung', maka akan sangat menderita harus berlama-lama berinteraksi dengan pasien atau jadi salah komunikasi yang berakibat pasien dan keluarga marah.


Menjadi dokter itu menyenangkan kalau senang membaca dan menulis, apalagi kalau sudah kenal 'citizen journalism' yang aman, kapan sebuah kasus bisa dimuat dengan informasi cukup tanpa harus mengumbar identitas pasien. Jadi, setiap kasus menarik menjadi sesuatu 'surprise' tersendiri baginya dan selalu mencari hal-hal yang unik dan bisa 'di-share' kepada masyarakat untuk pencegahan penyakit yang sama.

Tulisan ini memang untuk saudara-saudara yang punya teman dokter 'penggerutuh' supaya 'menginstal ulang' motivasinya saat memutuskan menjadi dokter ataupun mempunyai anak yang ingin menjadi dokter, tetapi sepertinya tidak memiliki hal-hal yang disebutkan diatas. Tolong jelaskan, kalau menjadi dokter itu akan sangat menyenangkan kalau memiliki 'harapan' yang sederhana, tidak terlalu termotivasi uang (itu akan datang sendiri sesuai beban kerja dan perjanjian kerjasama dengan institusi), dia tidak terlalu mengejar status, karena PNS atau swasta, dokter spesialis atau umum ada kekurangan dan kelebihan masing-masing. Harus suka ngobrol/ berkomunikasi dan selalu mau belajar serta fisiknya kuat/jarang sakit.

Banyaknya dokter yang sudah 'terjebak' dalam profesinya, namun tidak bisa menikmati pekerjaannya dengan baik membuat keluhan yang bertumpuk di dokter itu sendiri dan juga ke pasien yang dilayaninya. Yang terpenting, sebelum anak-anak kita mau kuliah di kedokteran amati ketahanan fisiknya, sifatnya, motivasinya apakah cocok dengan profesi dokter atau hanya sekedar pintar dan anda ada uang untuk menyekolahkannya sampai S2-S3?

Karena yang dicari sekarang bukan mencetak dokter sebanyak-banyaknya, tetapi tidak siap dengan profesi ini, tetapi mendidik dokter yang 'termotivasi' menjadi dokter yang menyenangkan dan senang menjadi dokter.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun