"Masak begitu saja bikin kelainan?Bikin penyakit?Apa sudah cukup bukti? Apa cukup bermakna?"Itu pertanyaan yang sering diajukan teman-teman kompasianer kalau ada 'postingan' di bagian kesehatan yang ada satu kasus saja terjadi membuat kelainan/penyakit tertentu langsung dibuat seolah-olah untuk semua kondisi dapat terjadi keadaan yang sama.
"Oh, iya. Di dunia kedokteran itu ada azas praduga bersalah. Yaitu kalau ada satu saja kondisi tertentu bikin sakit/kelainan, maka keadaan yang sama dapat dicurigai akan menimbulkan penyakit yang serupa, sampai terbukti tidak ada kelainannya."Jawabku.
Dan akupun memberikan gambaran bahwa semua kondisi yang menimbulkan penyakit memang wajib disampaikan agar semua orang hati-hati dan tidak sembarangan dengan kesehatannya. Dan harap maklum kalau sebuah rumah sakit misalnya memiliki prosedur tetap memeriksa banyak hal dahulu sebelum memberi obat kepada pasien. Karena azas praduga bersalah ini menyebabkan dilema tersendiri dari segi biaya dan dari segi efektifitas pengobatan.
"Jadi, kalau misalnya saya makan durian, lalu besoknya kulit saya panuan, boleh dong diposting?Hehehehe."
"Untuk cari sensasi sih boleh-boleh saja. Tetapi sebaiknya memang tanya dulu ahlinya, apa benar kondisi pertama yang bikin kelainan itu secara langsung, secara tidak langsung atau tidak ada hubungan sebab akibat sama sekali. Karena kalau nanti-nantinya terbukti itu tak ada hubungan bisa dianggap hoax."Tambahku.
Jadi intinya, apa yang anda baca dan alami di seputar dunia kedokteran boleh 'diposting' untuk menjadikan semua orang waspada. Tetapi ada baiknya kelidi berbagai lapak kesehatan atau tanya-tanya ke orang medis apakah hal itu ada hubungan sebab akibat atau dua hal yang kebetulan terjadi bersamaan tanpa kaitan. Karena kalau sudah keburu 'diposting' dan suatu saat ada penjelasan lain bahwa itu tidak seheboh yang diberitakan akan membuat tidak enak hati.
Gunakan azas praduga bersalah itu seefektif mungkin, tetapi jangan sampai terjebak jadi penyebar hoax.
Jadilah penginformasi kesehatan yang baik dan jangan pencari sensasi kesehatan yang buruk.