Â
Luka bakar disambar petir (dokumentasi pribadi)
"Dikonsulkan dokter bedah, dok. Pasien disambar petir di dekat rumahnya, di pinggang kanannya, ada nyeri dada juga." Lapor perawat pendamping kunjungan pasien.
"Rumahnya dekat pohon,ya?" Tanya saya pada lelaki usia 30-an tahun itu.
"Iya, dok. Rumah saya di dekat pohon besar dan saya saat itu keluar rumah saat hujan gluduk, mengambil sapi untuk dimasukkan ke kandang."Jawabnya.
Menurutnya, saat itu hujan tidak terlalu deras, tetapi mendungnya sangat gelap dan suara petir memang terdengar kuat sekali tiap setengah menit.
"Bapak di kantong celana kanannya saat itu ada 'handpone'?" Tanya saya penasaran, kenapa buka kepalanya yang disambar, tetapi malah pinggang yang letaknya di tengah.
"Benar, dok. Saat itu HP saya di kantung sebelah kanan dan kebetulan sedang berbunyi, ada SMS dari teman." Jawab si pasien kebingungan.
"Nah, lain kali kalau sedang banyak petir, alat elektronik dan 'HP' dimatikan saja, pak. Karena dapat menjadi target petir." Kata saya.
Rekam jantung di bapak dalam batas normal, sel darah putih meningkat sedikit, mungkin karena ada luka bakarnya, lalu si dokter bedah memberikan antibiotika, antinyeri dan salep yang mempercepat penyembuhan luka bakar.
Nah, petir sangat mudah menyambar di daerah pedesaan, karena jarang ada yang punya instalasi penangkal petir. Lokasi rumah di sekitar pepohonan, serta letak rumah yang berjauh-jauhan.Â