Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

"Dokter Kok Tidak Memeriksa Saya Seperti Biasa?"

26 Februari 2021   09:23 Diperbarui: 26 Februari 2021   09:25 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul diatas adalah pertanyaan protes pasien cantik usia 30-an tahun yang punya riwayat asma dan asam lambung.

Sudah beberapa tahun ini kalau berobat rutin sebulan sekali, selalu saya periksa sesuai standar memakai wawancara, perabaan, stetoskop dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan.

Terkadang dia didampingi suaminya, terkadang sendirian tetapi wajib saya didampingi perawat yang sebagian besar wanita.

"Oh, maaf bu, saya tadi periksa tapi langsung pakai stetoskop saja, kalau meraba belum berani, nanti terkena pasal penistaan agama. " Kata saya.

"Ah, saya tidak keberatan, suami saya juga. " Pengakuan si Pasien.

Tapi saya menjelaskan sebenarnya pemeriksaan memakai stetoskop tanpa perabaan sudah memadai karena saya sudah memeriksa pasien sejak dahulu. 

Lagipula ternyata hak "privillage" tenaga kesehatan di rumah sakit ternyata masih rawan digugat dengan pasal penistaan agama yang menakutkan itu dengan ancaman hukuman 5 tahun. 

Sebelum ada kesepakatan atau fatwah yang berlaku secara pasti, maka memeriksa pasien saat ini untuk wanita saya memilih hati-hati menyentuh pakai kulit ke kulit.

Pemeriksaan pun berjalan sesuai kebutuhan medis dan si pasien menerima.

Sebagai dokter penyakit dalam, ini masih memungkinkan, tetapi anda bayangkan dokter bedah dan kebidanan, bagaimana mungkin tidak menjamah pasiennya pakai tangan. Berapa ribu atau berapa juta kasus penistaan agama terjadi di ruang operasi di Indonesia setiap minggu?

Belajar dari kasus penistaan agama di Pematang Siantar dimana 4 tenaga kesehatan laki-laki memandikan jenazah pasien wanita yang meninggal karena COVID19, diadukan suaminya bulan September 2020, maka kepastian hukum tugas kami di rumah sakit menjadi balik mundur lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun