"Katanya kalau nyeri asam lambung,  sakitnya di perut kiri dekat tulang iga.  Kalau saya,  malah di perut agak ke kanan pertengahan, dok.  Sudah makan antasida  banyak -banyak,  tetap nyeri,  terutama malah sesudah makan. " Keluh salah satu pasien ibu-ibu yang sering berobat karena nyeri perut,  mencret kalau salah makan dan menjelang bulan puasa sudah rajin minum obat anti asam lambung lans*praz*le serta antasida sirup.Â
Nyeri saat laparnya akibat asam lambung yang meningkat dan perut kosong saat berpuasa antara pukul 3.30 pagi sampai pukul 18.00 kurang lebih jauh berkurang, Â namun sekarang malah timbul nyeri terasa sekali sejam sesudah berbuka.Â
"Oh, Â kemungkinan besar itu usus kecil, Â bu. Â Sejam sampai dua jam sesudah makan, makanan yang sudah digiling dan dicampur enzim pencernaan di lambung, Â didorong ke usus kecil atau usus dua belas jari, untuk dilakukan penyerapan zat bergizi, Â seperti lemak, Â protein dan karbo hidrat. Kalau usus kecilnya ada luka dan lecet, Â dapat saja terjadi rasa nyeri yang hebat. " Kata saya.Â
Terutama kalau makanan yang dikonsumsi banyak protein dan lemak, Â seperti daging, Â santan, Â gorengan, akan membuat usus kecil bekerja ekatra berat menyerap makanan tersebut.Â
"Obatnya berbeda, Â ya dok, Â yang bekerja di lambung sama usus kecil? " Tanyanya lagi.Â
"Obat anti asam lambungnya tetap diberikan, tetapi ditambah obat proteksi mukosa usus kecil sejenis reb*mip*de, itu dari sejenis agar agar merah di Jepang yang dapat sampai ke duodenum, jejunum dan ileum (nama 3 usus kecil)."Penjelasan saya.Â
Akhirnya setelah memakan obat proteksi selaput lendir usus halus ini, Â nyerinya berkurang.Â
Jadi,  lecet di saluran cerna itu dapat terjadi akibat banyaknya zat yang menyerang lapisan dinding sampai otot saluran  pencernaan melebihi banyaknya mekanisme yang melindunginya.Â
Bila lokasinya masih dibatas kerongkongan dan lambung, Â pengobatannya cukup antasida dan rombongan lans*praz*le. Tetapi kalau sudah mengenai usus halus, Â maka perlu obat ekstra yang harganya cukup mahal.Â