"Walau kurus, saya ini pensiunan guru besar. Saya mengajar, karena saya tahu tidak mungkin hidup hanya dari puisi." Kata Profesor Sapardi Djoko Damono, pensiunan guru besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia yang lahir 20 Maret 1940, 78 tahun.
Dia mengaku setelah pensiunpun tetap menulis puisi, supaya tetap menjaga tidak cepat pikun. Maka lahirlah tahun ini "Kitab Puisi: Perihal Gendis, di Rumah Sendirian".
Salah satu puisinya:
TAK PERLU
Barangkali tidak perlu
mencari tahu
dan menjadi risau kenapa
Ayah ke Selatan
Ibu ke Utara
Aku ingin ke Barat
sendiri saja
membelakangi bukit Timur
sarang matahari pagi Itu.
Tidak perlu
menjadi risau.
Tidak perlu
sama sekali.
Nah, aku perlu mencerna puisi ini seminggu baru bisa mengerti apa maunya, apa maknanya atau apa hikmahnya menurut asumsi saya, karena saya bukan seniman dan sastrawan yang jenius. Tapi saya sejuk saja membacanya, ada kelegahan saat puisi itu dibaca dua kali.
Berjuang mendapatkan tanda tangan ini cukup butuh waktu 15-an menit, karena ada 30 kompasianer dan pengunjung mall lainnya yang antri berfoto bareng atau minta tanda tangan.