Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Sapardi Djoko Damono: Tidak Mungkin Hidup Hanya dari Puisi

8 Desember 2018   22:44 Diperbarui: 9 Desember 2018   06:05 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Walau kurus, saya ini pensiunan guru besar. Saya mengajar, karena saya tahu tidak mungkin hidup hanya dari puisi." Kata Profesor Sapardi Djoko Damono, pensiunan guru besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia yang lahir 20 Maret 1940, 78 tahun.

Dia mengaku setelah pensiunpun tetap menulis puisi, supaya tetap menjaga tidak cepat pikun. Maka lahirlah tahun ini "Kitab Puisi: Perihal Gendis, di Rumah Sendirian".

Salah satu puisinya:

TAK PERLU
Barangkali tidak perlu
mencari tahu
dan menjadi risau kenapa
Ayah ke Selatan
Ibu ke Utara

Aku ingin ke Barat
sendiri saja
membelakangi bukit Timur
sarang matahari pagi Itu.

Tidak perlu
menjadi risau.

Tidak perlu
sama sekali.

Nah, aku perlu mencerna puisi ini seminggu baru bisa mengerti apa maunya, apa maknanya atau apa hikmahnya menurut asumsi saya, karena saya bukan seniman dan sastrawan yang jenius. Tapi saya sejuk saja membacanya, ada kelegahan saat puisi itu dibaca dua kali.

Buku puisi Sapardi terbaru(dok.pri.)
Buku puisi Sapardi terbaru(dok.pri.)
Yang pasti, target menemui Sapardi Djoko Damono, yang masih sehat padahal setahun lebih tua dari almarhum ayah saya dan mendapatkan tanda tangannya sudah tercapai. Target yang sederhana banget, kan? Sesederhana puisi "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana".

Buku bertanda tangan sang maestro (dok.pri.)
Buku bertanda tangan sang maestro (dok.pri.)
Sebuah tanda tangan dari sang maestro puisi menjadi pelengkap termanis, kebetulan ada bukunya dijual di stand Gramedia.

Berjuang mendapatkan tanda tangan ini cukup butuh waktu 15-an menit, karena ada 30 kompasianer dan pengunjung mall lainnya yang antri berfoto bareng atau minta tanda tangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun