Final Liga Champions Eropa antara juara bertahan 2 tahun Real Madrid melawan Liverpool yang sudah belasan tahun puasa gelar ini semalam masih meninggalkan drama yang tetap enak dibahas, karena menyangkut personal-personal yang tidak terduga menjadi tokoh utamanya.
Bukan Ronaldo, Mohamed Salah atau Firmino pembuat kisah lucu lagi pilu di drama semalam, walau ada adegan Ramos menimpa Salah dalam "body cash" yang masih dinilai "fair' oleh wasit, tetapi malah dua pemain lain yaitu Loris Karius si penjaga gawang Liverpool dan Gareth Bale penyerang real madrid yang menjadi cadangan.
Blunder menit 51 (dok. Pri)
Babak pertama berjalan seru namun kedudukan masih kaca mata, hanya ada insiden penting Moh. Salah cedera dan ditukar di menit 30-an.
Karius menghebohkan ketika di menit 51 babak pertama melempar bola pelan saat Karim Benzema ada di depannya dan sang penyerang lawan langsung menyambar si kulit bundar menjadi gol pemecah kebuntuan.
Sang kiper berusaha protes menilai itu perebutan bola yang salah, tetapi wasit bilang sah. "So what ,gitu,lho"?
Selebrasi Mane (dok. Pri.)
Seolah tidak mau kalah, Sadio Mane membalas dengan tandukan dari sepak pojok di sisi kiri gawang Madrid, membuat kedudukan sama kuat 1-1. Harapan Liverpool pun kembali menggelora, serangan mulai kembali meningkat, walau memang Firmino malam bersejarah ini terlihat melempem dari permainan-permainan sebelumnya, ini bukan penampilan puncaknya.
Masuknya Gareth Bale (dok. Pri.)
Ketika menit 60-an pelatih Real Madrid Zidane memasukkan Gareth Bale menggantikan Isco, saya mulai merasa akan ada perbedaan, karena Zidane sudah mulai belajar banyak, keningnya yang berkerut kencang sepertinya sudah menemukan solusi, bahwa Liverpool hanya menang di"pressing" ketat, tetapi sangat gugup saat diserang balik.
Gol Bale pertama (Dok. Pri.)
Dan serangan balik memerlukan pemain berkaki kijang dan gemar menjelajah lapangan dan itulah dia Gareth Bale yang diisukan musim depan mau merumput lagi ke tanah Inggris.
Kepercayaan si pelatih dijawab Bale dengan sempurna. Gol saltonya di menit 64 menjadi gol terbaik (versi saya) malam itu, dan......
Gol kedua Bale (Dok. Pri.)
Tendangan kerasnya di menit 83 berhasil ditepis lagi-lagi oleh Karius tetapi memantul ke gawangnya sendiri, padahal kalau tidak yakin, bola seperi itu sebaiknya ditinju atau didekap kalau perlu sambil berguling ke depan.
Blunder kedua (dok. Pri.)
Jadi, pengaruh bulan Ramadhan tidak terlalu terlihat di gelaran final 26 Mei 2018 pukul 21.30 waktu Kiev semalam, karena Benzema dan Mane yang beragama muslim tetap dapat mencetak gol. Faktor konsentrasi dan mental yang menjadi pembeda. Kiper Madrid Keylor Navas tampak tangguh dan terlihat sangat matang menghadapi setiap serangan. Berbeda dengan kiper Liverpool yang terlihat sangat bingung di final ini.
Skor akhir (Dok. Pri)
Walau bukan penggemar nomor 1 Liverpool dan bukan pembenci Real Madrid, saya sedikit kecewa karena Madrid lagi, Madrid lagi yang menang, padahal Pangeran Harry dan Meghan Markle kan baru menikah, apa salahnya dikasih kado pernikahan klub Inggris sesekali menang?
