Mohon tunggu...
Pormadi Simbolon
Pormadi Simbolon Mohon Tunggu... Pecinta Filsafat

Alumnus STFT Widya Sasana Malang dan STF Driyarkara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah Rakyat: Terobosan Baru dan Menantang

11 September 2025   15:22 Diperbarui: 11 September 2025   15:22 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sekolah Rakyat (Foto: Pormadi)

Lahirnya Sekolah Rakyat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto membawa harapan baru bagi dunia pendidikan Indonesia, khususnya bagi jutaan rakyat kecil yang selama ini berada di pinggiran akses pendidikan. Di tengah tantangan besar seperti ketimpangan kualitas sekolah, angka putus sekolah, hingga keterbatasan ekonomi keluarga, Sekolah Rakyat hadir sebagai terobosan negara yang berpihak pada mereka yang paling rentan.

Program ini bukan sekadar mendirikan sekolah baru, melainkan menawarkan model pendidikan terpadu dan berbasis asrama yang secara serius mencoba memutus rantai kemiskinan.

Anak-anak dari keluarga miskin desil 1--2---yang kerap gagal mengakses pendidikan karena masalah biaya, jarak, maupun situasi keluarga---diberi ruang belajar dalam sistem yang sepenuhnya ditanggung negara.

Tidak hanya bebas biaya, mereka juga mendapat makan bergizi, layanan kesehatan, pendampingan sosial, hingga dukungan bagi keluarga melalui koperasi desa. Dengan demikian, Sekolah Rakyat tidak hanya mendidik anak, tetapi sekaligus mengangkat martabat keluarga mereka.

Keunggulan

Keunggulan lain dari Sekolah Rakyat adalah sistem berasrama. Melalui pola tinggal bersama, anak-anak ditempatkan dalam lingkungan yang mendukung proses belajar sekaligus pembentukan karakter. Mereka terbiasa hidup disiplin, menjaga kebersihan, bekerja sama, dan belajar mandiri.

Asrama menjadi laboratorium sosial tempat anak-anak belajar nilai gotong royong dan solidaritas yang barangkali sulit mereka dapatkan bila tetap berada di lingkungan rumah yang serba terbatas. Para guru dan pengasuh pun bukan sekadar pengajar ilmu, tetapi juga hadir sebagai figur teladan dan pendamping sehari-hari.

Presiden Prabowo sendiri menekankan bahwa pendidikan di Sekolah Rakyat harus dilakukan dengan penuh kegembiraan. Anak-anak tidak boleh sekadar dijejali pengetahuan, tetapi juga dididik menghormati orang tua, mencintai tanah air, dan menumbuhkan empati terhadap sesama.

Nilai-nilai inilah yang membentuk pendidikan karakter sebagai bagian integral dari sistem. Dengan demikian, Sekolah Rakyat melengkapi pendidikan formal dengan dimensi moral dan sosial yang dibutuhkan bangsa.

Dari sisi regulasi, hadirnya Sekolah Rakyat sejatinya sejalan dengan amanat UUD 1945 Pasal 31 yang menjamin hak setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan, sekaligus kewajiban negara untuk membiayainya.

Demikian pula UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menegaskan hak atas pendidikan bermutu bagi semua warga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun