Mohon tunggu...
kholil arrahman
kholil arrahman Mohon Tunggu... -

sejak sma tinggal di jogja, sekarang pns di jogja.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Setelah Ramadhan Usai

8 September 2010   02:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:22 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

LUMOS

Iedul Fitri sebentar lagi datang, dan akan terus datang. Seperti tahun-tahun yang lalu, ia akan datang dan akan terus datang entah sampai kapan. Melihat dari sisi ini, Iedul Fitri adalah sebuah kepastian. Kepastian akan datangnya waktu, kepastian akan waktu yang akan terus berjalan tanpa bisa ditolak. Iedul fitri adalah penanda waktu, penanda kepastian.

Sebagai ritual keagamaan, iedul fitri adalah tradisi terbesar dalam agama islam. Ia adalah puncak perayaan, perayaan akan kemenangan. Sebagai sebuah perayaan kemenangan, akan ada banyak hal yang akan memanfaatkan sebagai sebuah momen yang istimewa. Istimewa disini bisa berarti negatif maupun positif. Ia akan berhenti hanya sekedar menjadi ritus dan kehilangan pemaknaannya. Akan ada degradasi pemaknaan, menjadi sekedar momen yang artificial, momen yang hanya "seolah-olah". Sepertinya kita telah saling memaafkan, atau telah memiliki bekal spiritual yang tinggi dan siap untuk tantangan di luar bulan puasa, tapi hanya "seolah-olah.

Kalau kita bisa (dan harusnya bisa), harus ada pemaknaan baru tiap iedul fitri datang. Ia bisa menjadi sebuah tonggak waktu bagi sebuah revolusi baru dalam hidup kita. Seperti kita memaknai arti iedul fitri, Bersih, suci, fitrah, sebuah kata yang hanya bisa kita dapatkan setelah kita menjalani sebuah pergulatan melawan nafsu yang panjang. Mengisi hari-hari dengan tempaan mental, kesabaran, kesadaran akan posisi kita secara ketuhanan (Hubungan kita dengan Allah SWT) dan secara sosial (Hubungan kita dengan Makhluk Hidup lainnya). Dan seharusnya proses inilah yang bisa menghasilkan manusia-manusia yang bisa menjadi agen perubahan, perubahan menuju kebaikan tentunya.

Proses ini juga merupakan awal bagi perjalan hidup kita. Setelah puasa, kita selalu dianalogikan sebagai manusia yang baru lahir. Seperti bayi yang belum memiliki dosa, yang baru menjalani hidup. bekal dalam proses panjang dalam hidup, proses menjadi Process of becoming. Dengan hati yang bersih, suci dan tentu saja semangat yang baru disertai dengan semangat beribadah yang masih menggebu-gebu (semoga saja bukan yang tersisa), ia adalah modal yang bagus. Kita telah memiliki bekal spiritual yang cukup untuk mengarungi proses hidup ini.

Apa yang kita maknai dari setiap iedul fitri? Akankah kita membiarkan ia lewat begitu saja? Kita telah menjalani ibadah puasa sebulan penuh dan ibadah lainnya yang intensif, yang kita jadikan sebagai refleksi atas hidup kita selama ini. Refleksi atas tujuan hidup dan keberadaan kita didunia ini. Apa tujuan, untuk apa hidup kita ini. Maka iedul fitri adalah sebuah aksi atas refleksi yang telah kita lakukan. Apa yang kita refleksikan pada bulan puasa ini adalah aksi pada kehidupan kita setelah bulan puasa usai.


Menjadi seorang muslim adalah sebuah proses, ini juga sebuah proses yang panjang. Proses yang tidak akan pernah selesai, menjadi islam yang kaffa..... sebuah proses panjang, proses menuju, proses menjadi. Karena ia adalah sebuah proses menjadi maka ia tak akan pernah selesai, tidak pernah berhenti. Proses itu sendiri adalah sebuah dialektika. Akan selalu ada tesis, antithesis, sintesa. Proses ini akan terus memutar hingga kita berhenti pada satu titik, titik kematian. Ini adalah akhir dari sebuah proses panjang.........process of becoming. kita bisa saja berhenti di tesis, antithesis, atau sintesa.......

SELAMAT IEDUL FITRI, SAATNYA BERAKSI..............................

NOX

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun