Mohon tunggu...
El Imania Sastra
El Imania Sastra Mohon Tunggu... pegiat literasi lingkungan lembaga pendidikan tingkat SMP, MTs, MA dan SMK

pegiat literasi lingkungan lembaga pendidikan tingkat SMP, MTs, MA dan SMK. Semua tulisan ini merupakan hasil karya peserta didik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Arti Kehilangan

17 September 2025   08:52 Diperbarui: 15 Oktober 2025   07:25 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 Ayu Sartika berumur 15 tahun anak yang ceria dan murah senyum kepada warga sekitar. Ia mempunyai sahabat yang sudah ia anggap seperti sahabat sendiri, sahabatnya itu bernama Zelinda. Kehidupan berjalan lancar penuh tapi kemudian datang kabar tak baik untuk Ayu sebab ayahnya tiba-tiba jatuh sakit. Ayahnya dilarikan ke rumah sakit dan mengharuskan dirawat di rumah sakit.

kecemasan mempengaruhi pikiran Ayu, ''Bu, Ayu takut ayah ga bisa sembuh bukk. Kata dokter ayah sakit apa bu? Udah tiga hari ayah dirawat dan tak sadarkan diri.''                                                                     

''Gapapa do'a in aja bapak cepat sembuh ya, kita cukup sabar aja. Kita juga masih nunggu hasil pemeriksaan dari dokter.''

''Tapi aku ga mau kehilangan ayah buk.'' Ucap Ayu dengan raut wajah cemas. Kecemasan itu semakin menjadi kala dokter datang memberitahu hasil pemeriksaan.

''Maaf bu, kami sudah menemukan hasil dari pemeriksaan pasien yaitu pak Burhan kondisi pak Burhan sangat susah untuk sembuh . Tapi akan kami coba sebaik mungkin ya buk.'' Ucap sang dokter.

 ''Baik pak. '' Jawab ibu dengan wajah yang cukup kecewa .

Setelah dua minggu Ayu tidak mengunjungi bapak, karena sibuk berjualan kue untuk membayar biaya rumah sakit ayah. Ibu pun memutuskan untuk mengajak Ayu ke rumah sakit untuk mengunjungi ayah. Setelah sampai di rumah sakit Ayu sangat kaget melihat kondisi ayah. .Ayu berdiri di samping kasur ayah sambil mengelus kepala ayah, tiba-tiba ayah menggenggam tangan  Ayu sangat kuat . Ayu yang kebingungan pun bertanya.

''Kenapa yah?'

''Ayu jaga diri baik-baik ya .''

''Iya yah.' Tetes demi tetes air mata Ayu mulai jatuh ketika melihat ayah perlahan'-lahan menutup matanya.

''Ayah..yah... jangan tinggalin Ayu sama ibuk, yah.'' Teriak ayu sambil mengunjang-guncang tubuh ayahnya beharap ayahnya hidup .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun