Mohon tunggu...
Polinus Waruwu
Polinus Waruwu Mohon Tunggu... Politisi - Mahasiswa

Nama : Polinus Waruwu Status : Mahasiswa (Pelajar) Tempat Tanggal lahir : Lolofaoso, 28-02-1998 Jejang Pendidikan : SD, SMP, SMK Tempat Tinggal : Des Lolofaoso

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Pelosok Investasi Masa Depan

3 Mei 2022   11:36 Diperbarui: 11 Mei 2022   15:28 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurut saya Program kampus merdeka adalah mobilisasi multi fungsional dan signifikan bagi anak bangsa untuk mengembangkan bakat dan talenta yang selama ini telah terpendam. Untuk menciptakan SDM yang memadai harus di kerahkan segala strategi demi menjamin nasib bangsa ini ke depannya, dengan adanya berbagai program KEMENDIKBUD maka alahasil bisa menciptakan gebrakan baru di sektor pendidikan Indonesia. 

Pemerataan pendidikan sebagai gerbang awal merdeka belajar tentunya mempunyai landasan objektif yang memerankan agenda tersebut tidak lain adalah guru dan siswa serta dosen dan mahasiswa, mereka mempunyai keselarasan tujuan untuk mengoptimalkan kesenjangan di bidang pendidikan. 

Sektor pendidikan Indonesia harus di perhatikan lebih efektif dan serius karena tidak hanya berlandaskan teori namun di butuhkan praktek langsung untuk melatih dan membentuk karakter anak bangsa menjadi pejuang masa depan pendidikan. 

Hingga saat ini anak bangsa bisa mengenyam pendidikan tanpa ada batas dan perbedaan yang di latar belakangi suku, ras dan agama karena kita di satukan dalam kebhinekaan walaupun berbeda-beda tetap satu. Menentukan progres bangsa ke depannya seyogyanya di butuhkan generasi yang telah terlatih dan terisi dengan pendidikan. 

Maka dari situlah saya punya sudut pandang secara khusus bahwasanya anak pelosok mempunyai hak dan kewajiban untuk berkontribusi membawa perubahan di tubuh pendidikan secara komprehensif. Menempuh pendidikan di pelosok bukan salah satu pilihan namun satu-satunya kewajiban yang harus di jalankan oleh kami pelosok negeri ini, walaupun pada dasarnya segelintir keterbatasan baik di bidang ekonomi, SDM dan latar belakang keluarga. 

Pendidikan di Pelosok--pelosok negeri ini harus di prioritaskan untuk membangun ketajaman berfikir baik secara rasional dan logis supaya tidak lupa akan tugas dan tanggung jawab anak muda yang begitu besar untuk kemajuan bangsa dan Negara sesuai dengan bukti nyata dari sejarah kemerdekaan Indonesia yang di prakrasai oleh pemuda. Tentunya membangun sebuah bangsa yang hebat harus berdasarkan pendidikan yang di mulai dari pelosok dengan pemerataan yang sarana prasarana yang fundamental. 

Tantangan bangsa di sektor pendidikan begitu besar sehingga pemerintah selalu memberikan alternatif menghadapi krisis moral dan etika di bidang tersebut agar masyarakat sama-sama merasakan dampak positif dari setiap kebijkan yang di buat. 

Peran anak pelosok sudah tidak di ragukan dan terbukti hingga begitu banyak prestasi yang telah diraih selama ini baik di tingkat nasional dan internasional yang telah membawa harum nama bangsa. 

Anak pelosok kaya akan intelektual dan moralitas sebagaimana anak muda pada umumnya mereka tidak hanya mengetahui tentang ladang bertani, budaya kolot  serta ketertinggalan di berbagai bidang terlebih kemajuan teknologi tetapi mereka punya komitmen dan mampu berpikir kritis untuk menciptakan hal yang baru. Strategi awal untuk pemerataan pendidikan di mulai dari pelosok-pelosok supaya adanya kesinambungan yang siginifikan. 

Bagaimanakah anak pelosok menginvestasikan pendidikan?? Anak pelosok terkenal dengan kalimat "Meninggalkan kampung halaman adalah pilihan untuk mengarungi pendidikan di luar kota". Kalimat tersebut merupakan bukti nyata yang mewakili betapa sengitnya kerja keras anak pelosok untuk bisa membenahi diri lewat pendidikan. 

Pilihan itu bukan sesuatu yang mudah dan gampang untuk di terima karena butuh pertimbangan yang efektif dan konkrit. Mengingat latar belakang keluarga maka hanya ada dua pilihan antara menganggur untuk tidak kuliah atau melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dengan persyaratan biaya sendiri dalam hal ini kuliah sambil kerja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun