Mohon tunggu...
Abu Ibrahim
Abu Ibrahim Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar

So many people who love you. Don't focus on the people who don't. My Team Ny. Nur Vita With Ibrahim, Aryn dan Kahfi

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Nasihat Emak di Sarung Hijau Kesayangan

14 Mei 2020   22:16 Diperbarui: 14 Mei 2020   22:34 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Duduk terdiam memperhatikan anakku yang sedang bermain diruang tengah. Lantunan musik Lionel Richie dengan "Hello"nya menghidupkan suana santai rumah.

Sore yang cerah langit berwarna kemerah-merahan, pas betul cuacanya dengan rencanaku yang hari mau berbuka dirumah orang tua. Rindu hati ini walau hanya beberapa minggu tak jumpa orang yang ku sayang.

Angin semilir-semilir dari pintu depan seketika membawa kenangan ku dimasa kecil, teringat sarung hijau pemberian emak. Sebelum bisa memakai sarung emak yang memakaikannya. selalu ada pesan emak setiap memakaikannya, salah satunya "sholat yang rajin ya, nanti masuk pesantren jadi anak sholeh ".

Sangat gembira mendapat sarung yang pas buat anak kecil usia 5 tahun, dulu anak kecil banyak yang memakai sarung ayah atau kakaknya jadi sulit dipakai. Sebelumnya saya juga memakai sarung ayah, sering melorot susah memakai sendiri, ukurannya yang terlalu besar dari badan saya membuat ku tak nyaman beribadah.

Sarung hijau kupakai hampir setiap hari ke masjid At-Taqwa dekat rumah. 30 menit sebelum adzan magrib biasanya saya sudah menuju kesana. 

Bermain dengan teman-teman dilapangan masjid menjadi kebiasaan sore sambil menunggu waktu sholat. Masih melekat di ingatan wajah gembira teman terlihat dilapangan, berlari-lari, kejar-kejaran diringi tawa ceria sungguh kenangan indah masa kecil.

Setiap teman membawa sarung kebanggaannya sendiri. Sekarang aku pun bisa bangga punya sarung sendiri yang pas sesuai ukuran jadi tak malu untuk dipakai. Memakai barang yang tidak seukuran membuat saya mempunyai rasa minder dengan teman lain. Namanya anak kecil kadang ada saja teman yang suka" ngeledek "teman lainnya.

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun sarung hijau masih terus menemani, namun sarungnya sudah tidak muat karena badan ku sudah mulai tumbuh besar. Rasa sayang masih ada tapi kelihatannya sudah tidak pas lagi pakai. Sayang rasanya sarung kesayangan sudah tidak bisa kupakai lagi.

Ingatan tentang sarung hijau sampai sekarang tak pernah hilang, nasihat-nasihat emak dahulu yang tak kalah makna dengan syair Ronggowarsito membantu ku berproses di kehidupanku sekarang.

Sarung hijau kesayangan entah dimana sekarang, pernah ku cari namun tak pernah ketemu.

" Ibrahim bereskan maenannya ya, kita buka puasa di rumah mbah sekarang".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun