Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) merupakan bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan pada suatu tempat yang umumnya berlangsung selama saatu bulan. Kegiatan ini mengimplementasikan ilmu dan teknologi yang diperoleh mahasiswa ke tengah masyarakat untuk kesejahteraan publik.
Dengan Kembalinya kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, maka sekolah-sekolah juga harus siap untuk menyediakan sarana dan prasarana yang memadai terhadap siswa-siswi sebagaimana sebelum terjadinya pandemi COVID-19. Akan tetapi kenyataannya masih ada sekolah yang belum dapat menyediakan sarana tersebut dikarenakan proses adaptasi yang masih termasuk baru.
Penulis mengamati salah satu Sekolah Dasar yang sudah memiliki ruangan namun perlengkapan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), selain itu pengembangan ruang UKS ini adalah salah satu dari program pmm yang akan di terapkan di desa Pungging Kecamatan Pasuruan Jawa Timur. SDN tersebut memiliki 8 ruangan yaitu 6 kelas, 1 ruang guru, 1 ruangan untuk dapur dan UKS. Kepala sekolah mengatakan " Ruang UKS sudah ada tempat tidur tapi masih berantakan soalnya ada barang-barang untuk ekstra kulikuler drumband", begitulah pemaparan dari kepala sekolah SDN 1 pungging.
Oleh karena itu, Mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang beranggotakan Alifiona Dhiwa Piecesha, Hafidatul Mu'arifah, Nisha Ayu Nur Azizah, Ulva Adellya Febrianka, Yunda Yusriana, semua anggota berkuliah di jurusan ilmu keperawatan. Sebelum berfokus ke ruang UKS mahasiswi PMM memberikan sosialisasi tentang cara membersihkan  luka, teman yang pingsan, pencegahan demam berdarah(DBD ), Makanan Sehat, Cara Cuci tangan kepada murid kelas 6. Setelah itu Mahasiswi PMM merombak ruang UKS, mereka mengecat, memberikan kotak P3k, menggati sprei tempat tidur dan membeli timbangan.
Dengan adanya sosialisasi dan melengkapi perlengkapan yang ada di UKS, para mahasiswi bweharap agar UKSnya dapat digunakan dengan baik oleh anggota sekolah.
