Waktu berlalu begitu cepat dan tugas kuliah kembali menumpuk,  aku terlalu sibuk dengan urusanku sendiri hingga benar-benar lupa akan tugas kuliah.  masa lalu yang penuh kedisiplinan dan tekanan  yang membuatku menjadi boneka telah membuatku belajar makna  kesuksesan yang sebenarnya. dulu  ketika SMA aku menganggap sukses adalah peringkat satu di kelas, bahwa kesuksesan adalah bekerja di sebuah perusahaan besar dan menuruti perintah orang lain. Fikiran konservatif (tradisional) yang semacam itu telah ditanamkan kepadaku sejak aku masih kanak-kanak, lingkungan sekolah yang kuanggap sebagai penunjang masa depan yang lebih baik, ternyata hanyalah jalan buntu menuju kesuksesan. makna sukses  bagiku adalah bisa melakukan sesuatu yang ingin kita lakukan,  lebih bisa menikmati tiap menit kehidupan tanpa perintah orang  lain dan menikmati tiap detik kehidupan sesuai dengan keinginan yang produktif, kenapa saya mengatakan keinginan produktif? karena keinginan manusia itu bermacam-macam bentuknya dan belum tentu bisa menimbulkan sesuatu yang positif. "manusia dilahirkan dalam keadaan bebas, tapi dimana mana ia terbelenggu, yang satu mengira dirinya majikan yang lain, tapi tetap menjadi budak yang lebih terikat daripada mereka"  Jean Jacques Rousseau Robert kiyosaki dalam bukunya yang berjudul the cashflow quadrant menyatakan "pendidikan perguruan tinggi penting untuk  profesi tradisional, tapi tidak bagi cara orang ini mendapatkan kekayaan besar. sekolah memang bukan jaminan untuk mendapatkan suatu kekayaan ataupun kesuksesan", tapi melalui sekolah kita bisa bersosialisasi dengan banyak orang yang tentunya dapat mendukung proses kesuksesan itu sendiri. Sekolah juga penting tapi bukan jaminan menuju kesuksesan yang sebenarnya, yang perlu dilakukan adalah menikmati semua proses tersebut dengan sikap yang tepat dan tidak kaku.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI