Mohon tunggu...
Abhiseka Empat Brawijaya
Abhiseka Empat Brawijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa

Kelompok 4 PkM Abhiseka merupakan delegasi dari Program Kreativitas Mahasiswa (PkM) BEM Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya tahun 2025. Kami hadir sebagai wujud nyata komitmen mahasiswa dalam mengabdi kepada masyarakat, khususnya di Desa Petungsewu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Mengusung tema "Pelestarian Ekologi dan Peningkatan Ekonomi Kreatif", kami merancang dan melaksanakan serangkaian program kerja yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan serta pemberdayaan potensi lokal masyarakat. Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana implementasi ilmu, tetapi juga wadah kolaborasi antara mahasiswa dan warga dalam menciptakan perubahan yang berdampak. Melalui platform Kompasiana, kami mendokumentasikan proses, pengalaman, dan hasil dari pengabdian ini sebagai bentuk transparansi, refleksi, sekaligus inspirasi bagi pembaca yang memiliki semangat serupa dalam berkarya untuk masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bertani Tanpa Tanah? PKM ABHISEKA FIB UB Kenalkan Metode Hidroponik

11 September 2025   19:10 Diperbarui: 11 September 2025   19:34 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelompok 4 Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ABHISEKA (Aksi Bakti Mahasiswa Untuk Desa) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya telah melaksanakan kegiatan pengabdian pada hari Minggu (07/09/2025). Kegiatan ini dilaksanakan di rumah Ibu Asemi yang bertempat di Dusun Durenan RT. 16 RW. 05, Desa Petungsewu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang dan dihadiri oleh 10 orang peserta yang merupakan warga setempat. Kegiatan pada minggu pertama adalah sosialisasi dan praktik pembuatan hidroponik. Sebagaimana latar belakang mayoritas penduduk bekerja sebagai petani, hidroponik dipilih untuk menjadi solusi bagi warga yang ingin bercocok tanam di lahan yang sempit. Selain itu, hidroponik juga dimaksudkan agar warga bisa mengasah kreativitas dengan memanfaatkan barang-barang bekas menjadi hal yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis.

Hidroponik adalah salah satu metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah. Sebagai gantinya, tanaman tumbuh dengan akar yang terendam di larutan nutrisi yang kaya akan unsur hara. Jika secara umum hidroponik dikembangkan menggunakan pipa PVC, mahasiswa kelompok 4 PkM ABHISEKA FIB UB mengenalkan cara baru kepada warga yaitu dengan memanfaatkan botol bekas. Kegiatan dimulai dengan sosialisasi mengenai pengertian, manfaat, tujuan, dan langkah-langkah pembuatan hidroponik. Selanjutnya, warga diajak oleh mahasiswa untuk praktek bersama membuat hidroponik dari proses menyemai biji tanaman hingga pembuatan pot hidroponik dari botol.

Foto Proses Sosialisasi dan Praktik Pembuatan Hidroponik (Sumber: Dokumentasi Kelompok)
Foto Proses Sosialisasi dan Praktik Pembuatan Hidroponik (Sumber: Dokumentasi Kelompok)
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ABHISEKA di minggu pertama ini tentunya diselaraskan dengan beberapa poin SDGs (Sustainable Development Goals). SDGs yang akan kami implementasikan dalam kegiatan ini yakni SDG 12 yang mempromosikan aksi reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), recycle (mengolah kembali) limbah botol plastik bekas. Adapun  pemaksimalan lahan yang ada di pemukiman padat sebagaimana dicantumkan dalam SDG 15 yang memuat tujuan melindungi, memulihkan, dan mendukung penggunaan berkelanjutan terhadap ekosistem daratan guna mewujudkan sistem pertanian modern yang berkelanjutan. Dan yang terakhir, dengan diselenggarakannya pembinaan budidaya tanaman hidroponik masyarakat dapat terdorong untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari secara lebih mandiri, lebih sehat, dan berkelanjutan dengan mengusung SDG 2 yakni Desa Tanpa Kelaparan.

Foto Proses Sosialisasi dan Praktik Pembuatan Hidroponik (Sumber: Dokumentasi Kelompok)
Foto Proses Sosialisasi dan Praktik Pembuatan Hidroponik (Sumber: Dokumentasi Kelompok)


Respon dari masyarakat RT. 16 Dusun Durenan tentunya menjadi salah satu aspek penting dalam kegiatan ini. Masyarakat yang hadir dalam kegiatan sosialisasi dan praktik pembuatan hidroponik ini terlihat begitu antusias untuk mempelajari teknik menanam yang bagi mereka cukup baru. Karena kebanyakan dari masyarakat RT. 16 menanam dengan media  tanah, mereka merasa telah menemukan kemudahan atau alternatif yang lebih efisien.

"Wah, kalau seperti ini menyenangkan ya, Mbak, bisa menanam hanya dengan menggunakan botol di rumah,” ucap salah seorang warga.

Dengan dilaksanakannya sosialisasi dan praktik pembuatan hidroponik, mahasiswa kelompok 4 PkM ABHISEKA FIB UB berharap agar ilmu yang telah diberikan dapat menjadi tonggak awal bagi warga untuk secara berkelanjutan mempraktikkan dan mengembangkan metode bercocok tanam tanpa tanah ini. Harapan besar dari kegiatan ini adalah agar pengetahuan tentang hidroponik dapat diimplementasikan secara praktis dan efektif oleh seluruh rumah tangga. Hal ini guna mewujudkan swasembada pangan mandiri yang lebih sehat dan higienis. Tidak berhenti disitu, pengelolaan sampah menjadi hidroponik ini juga diharapkan mampu menjadi penggerak ekonomi desa yang tidak hanya bernilai gizi tetapi juga bernilai jual, sehingga dapat berkontribusi terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun