Mohon tunggu...
Pandji Kiansantang
Pandji Kiansantang Mohon Tunggu... Penulis - "Bahagia Membahagiakan Sesama"

Menulis itu Membahagiakan

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Kisah Sedih Remaja Putri Milenial

17 Juni 2022   15:12 Diperbarui: 17 Juni 2022   15:13 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 "Drama remaja milenial" di kedai kopi : 2 sahabat (ditengahi 1 orang) yang RIBUT (cuma) gara-gara cowok... dari curhat sampai menangis...

Bukan kepo atau nguping,  tapi saya yang datang duluan di kedai kopi ini. Tiba-tiba saja 3 remaja putri (seumuran mahasiswi tingkat awal) duduk di meja depanku dan (seolah tak terusik dengan kehadiranku), langsung "to the point to settle their differences". 

 Kasihan ya, cuma gara2-gara COWOK (pacar), persahabatan mereka bisa berantakan... Banyak hidup remaja putri jadi ruwet gegara asmara... Apalagi kalau sudah "BUCIN" (budak cinta) : dirayu cowoknya untuk ML, yang bisa berakibat kekerasan dalam pacaran (date rape), hamil, aborsi dan depresi. Poor innocent girls in the cruel world 

 Sedihnya dalam banyak kasus, hubungan buruk dengan ORANG TUA atau rumah tangga yang "broken home" justru menjadi motif "pelarian" remaja putri untuk pacaran.  Ironis ya, orang tua dalam kehidupan modern justru jadi "sumber masalah". 

Sang orang tua yang karena SIBUK pada urusan sehari2 terutama bekerja dan mencari nafkah, kurang mampu menjalin komunikasi yang sehat sehingga terjadi "communication gap". Orang tua yang kecewa dengan perubahan sikap anak gadisnya, GAGAL menjadi "sahabat curhat", bisanya hanya menggurui dan memarahi. 

Seandainya para remaja putri (dengan dukungan positif orang tua) secara sadar MENUNDA pacaran, energi mereka "tak terbuang sia-sia".  Mereka bisa fokus pada studi dan mencapai banyak hal di usia muda mereka - tanpa "drama" yang "nggak penting" 

Cheer up, besties... SAHABAT jauh berharga dari Pacar.  Semoga dapat jalan keluar terbaik.

*Jumat 17 Juni 2022 sesudah Shalat Zhuhur di sebuah kedai kopi di Rawamangun, Jaktim... heran, kok tiba-tiba saya jadi "pemerhati remaja" ya 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun