Mohon tunggu...
Pandji Kiansantang
Pandji Kiansantang Mohon Tunggu... Penulis - "Bahagia Membahagiakan Sesama"

Menulis itu Membahagiakan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

"And the Winner is... Donald Trump"

23 Oktober 2020   11:09 Diperbarui: 23 Oktober 2020   11:32 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Debat final capres AS pada Jumat, 23 Oktober 2020 via detik.com

"What doesn't killed you, makes you stronger"...

Donald Trump memang (selalu) mengejutkan. Seperti ia diremehkan pada waktu mencalonkan diri sebagai Capres AS pada 2016, termasuk dari Partai Republik sendiri. Ternyata ia membuat kejutan besar dengan mengalahkan calon kuat Hillary Clinton. Underdog menang atas favorit. 

Demikian juga ketika Trump dinyatakan terinfeksi Corona setelah debat presiden pertama. Banyak yang memprediksi akan fatal (Trump dapat saja meninggal) mengingat usia dan kondisi fisiknya yg tidak fit (a.l obesitas). 

Tak sedikit yang "nyukurin" sebagai "karma" karena Trump sering meremehkan bahaya Corona dengan  di depan umum tidak memakai masker dan mengabaikan "physical distancing" dalam berkampanye. Biden sendiri sempat menyatakan agar debat final ini ditunda mengingat kondisi kesehatan Trump. 

Siapa sangka, Trump sembuh dan tampil bugar (fit) dan prima dalam Debat final ini. Trump tampak fit, lebih bisa mengontrol diri... 

Terinfeksi Corona tampaknya membuat Trump menjadi pribadi yang "lebih baik"... 

Inikah "hikmah Corona"? Trump pernah ikut merasakan nasib 8,6 juta rakyat AS yang terinfeksi dan 228 ribu orang yang wafat (seperlima dari total seluruh dunia) yang menjadikan AS sebagai negara paling parah terkena pandemi). 

Hebatnya, Trump mampu menghadapi virus menular ini pada usia 74 tahun dalam kondisi obesitas. Bagi tim kampanyenya, kesembuhan Trump menunjukkan bahwa ia membuktikan diri sebagai  "survivor" (penyintas) dan akan membawa AS "survive" bahkan keluar sebagai  "pemenang" dalam krisis terhebat di abad ini. 

Tema debat final ini yang paling menonjol adalah pandemi Corona. Trump sebagai "penyintas" (survivor) Corona dan turut mengalami nasib yang sama dengan 8,6 juta rakyat Amerika, jelas memiliki "competitive advantage" dibanding Biden yang tak pernah mengalaminya. 

Penulis menilai secara keseluruhan, dalam debat final ini, Trump tampil LEBIH BAIK dari Biden. Beda dengan debat pertamanya, Serangan verbalnya ke Biden lebih tertata dan efektif. Intonasi Biden tenang, baru mulai ngegas dan bersuara keras (intonasi meninggi) terbawa emosi setelah setengah jalan, setelah diserang Trump. Terlihat Biden kewalahan (overwhelming) pada serangan-serangan Trump yang taktis. Secara tajam Trump menjuluki Biden termasuk "dirty politician".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun